JAKARTA/tabengan.com – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dipuji banyak pihak usai pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Meski begitu, dia juga dikritik.
PDIP mengapresiasi pertemuan ini. Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira mengatakan mengatakan, ini adalah momen penting yang ditunggu-tunggu rakyat.
“Apa artinya pertemuan ini? Pertama, pertemuan ini menunjukkan sikap negarawan demokratis dua belah pihak, sekaligus pendidikan politik yang baik untuk bangsa Indonesia, bahwa setelah kompetisi yang ‘panas’ sekalipun, baik Jokowi maupun Prabowo rela bertemu, berjabat tangan, ngobrol, dan makan bersama merupakan sarana untuk kembali mengeratkan tali silaturahim anak bangsa,” kata Andreas dalam keterangannya, Sabtu (13/7.
Namun di sisi lain, PKS mengkritisi momen tersebut. Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menyayangkan Prabowo tidak menyerukan sikap sebagai oposisi saat bertemu Jokowi.
“Pertemuan antar-pemimpin membawa kesejukan. Dan akan baik jika Pak Prabowo menyatakan #KamiOposisi,” kata Mardani.
Persaudaraan Alumni (PA) 212 bereaksi lebih keras. PA 212 menyatakan tidak lagi bersama Prabowo pasca-pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra itu dengan Presiden Jokowi.
“PA 212 sudah kembali kepada khitoh semula, yaitu sudah tidak lagi bersama partai mana pun, juga Prabowo atau BPN (Badan Pemenangan Nasional),” kata juru bicara PA 212 Novel Bamukmin.
Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais juga angkat bicara. Dia mengaku tidak tahu menahu soal bagaimana pertemuan itu bisa terjadi.
“Sama sekali belum tahu. Makanya itu, mengapa kok tiba-tiba nyelonong?” kata Amien, kepada wartawan di kediamannya di Condongcatur, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu.
Terkait pertemuan Prabowo-Jokowi, Amien menegaskan hanya akan memberikan pernyataan setelah mendengar penjelasan langsung dari Prabowo. Dia akan meminta penjelasan itu sesegera mungkin.
“Mengenai ini saya harus hati-hati, karena saya termasuk sangat dekat dengan Mas Prabowo, jadi sebelum saya memberikan komentar apapun nanti, itu saya akan tanya dulu apa betul pertemuan itu sudah membahas rekonsiliasi, apalagi sampai membahas kursi dan lain-lain, tentu saya akan dengar dulu,” jelas Amien. d-com