Ekobis  

Penumpang Travel Kembali Sepi

PALANGKA RAYA/tabengan.com – Kelonjakan penumpang travel terjadi saat libur Lebaran lalu, namun kini jumlah penumpang yang menggunakan jasa transportasi antar kota ini semakin menurun. “Memang setelah lebaran lalu, saat ini penumpang travel semakin turun, puncaknya memang kemarin saat arus mudik serta arus balik,” ujar Seto, salah seorang sopir travel di Jalan RTA Milono, Minggu (14/7).

Diakuinya, saat libur lebaran lalu jumlah penumpang melonjak hingga 50 persen disbanding hari biasanya. Hal ini dipengaruhi harga tiket pesawat yang sangat tinggi sehingga banyak masyarakat lebih memilih jasa transportasi via darat. “Kita tahu kemarin harga tiket pesawat melambung, jadi otomatis menjadi peluang besar bagi kita yang bekerja di travel,” ungkapnya.

Jumlah penumpang trayek dari Palangka Raya menuju Banjarmasin semakin turun. Untuk saat ini kebanyakan masyarakat menggunakan kendaraan pribadi bila bepergian antar kota dengan kondisi infrastuktur Provinsi Kalimantan tengah yang semakin membaik. “Sekarang kalau dari Palangka Raya cuma bawa 2 sampai 4 penumpang saja, masyarakat lebih pilih pakai kendaraan sendiri bila pergi ke Banjarmasin. Mungkin ingin lebih santai. Selain itu juga jalan sudah bagus, tidak seperti dulu banyak lubang dan bergelombang sekali,” jelasnya.

Seto mengatakan, untuk menutupi biaya operasional travel pihaknya sedikit terbantu karena travel jurusan Banjarmasin-Palangka Raya selalu penuh. Demikian pula, jika ada titipan kiriman barang dari Banjarmasin-Palangka Raya juga membantunya untuk menambah penghasilan. “Ya, Alhamdulillah kalau dari Banjarmasin masih lumayan banyak, belum lagi ada pengiriman barang yang ingin cepat sampai, jadi bisa sidikit menutupi,” ucapnya.

Sementara itu, Ia mengaku bahwa penghasiln sangat berpengaruh dengan kondisi tersebut karena ia telah mendapatkan 60% dari hasil menyetir mobil, sehingga bila mendapatkan banyak penumpang penghasilannya akan bertambah. “Ada tanggung jawab, inginnya penumpang full, otomatis penghasil banyak, belum lagi dapat bonus. Jadi berpengaruh sekali kondisi seperti ini baik supir maupun pengelola travel,” tambahnya.

Disi lain, untuk menyiasati sepinya penumpang biasanya bermalam di Palangka Raya dahulu untuk menunggu penumpang yang ke Banjarmasin. Hal tersebut dikarenakan besarnya biaya operasional untuk ke Banjarmasin jika tidak membawa penumpang sama sekali. “Saya biasanya kalau penumpang sepi di sini mau gak mau harus nginap dulu, tapi biasanya juga sering mendadak ada yang carter mobil entah menuju Banjarmasin, Sampit dan daerah lainnya,” katanya. m-sda