SAMPIT/tabengan.com – Rosalina menjadi dokter keluarga atau tenaga medis yang bermitra dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Cabang Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah (Kalteng) terlama di wilayah itu.
Tercatat, sudah hampir 16 tahun dokter yang dikenal ramah oleh peserta Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN KIS) ini memberikan pelayanan prima kepada masyarakat Kotim. Rosalina bercerita tahun 2003 menjadi awal dirinya menjadi tenaga medis yang bermitra dengan BPJS Kesehatan.
“Saat itu masih bernama Asuransi Kesehatan (Askes) sosial, lalu ada Askes komersial dan lalu beralih menjadi JKN-KIS di tahun 2014. Tahun 2003 saya sudah bergabung hingga saat ini ya terhitung hampir 16 tahun lamanya,” ujar dr. Rosalina ketika ditemui di lokasi praktik kerjanya di Jalan Gatot Subroto Sampit, Rabu (24/7).
Menurutnya, saat awal bergabung jumlah peserta hanya berkisar 100 orang lebih. Meski masih minim pendaftar, hal itu tak lantas menyurutkan keinginannya untuk bermitra dengan program pemerintah yang bertujuan menyejahterakan rakyat di bidang kesehatan.
Terlebih, ia memiliki pemikiran tidak hanya fokus pada keuntungan semata, melainkan panggilan jiwa sebagai seorang dokter yang ingin memberikan pelayanan penuh kepada masyarakat, menyelamatkan banyak jiwa. Sehingga, ia tidak mementingkan seberapa banyak peserta yang ditangani.
Saat ini waktu pun menjawab. Jumlah peserta JKN-KIS yang ditangani sudah mencapai 9 ribu lebih. Dalam sehari, ia melayani hampir 40-50 orang pasien di tempat praktik, mulai pukul 16.00 WIB hingga selesai.
“Karena dari awal menjadi dokter niat saya itu memberikan pelayanan dan membantu masyarakat. Saya pun yakin untuk hal baik yang lain akan dengan sendirinya mengalir,” ujar dokter yang juga melayani pasien di Puskesmas Baamang I.
Rosalina juga menuturkan, dari tahun ke tahun program BPJS Kesehatan selalu memberikan kemudahan bagi para tenaga medis yang memberi layanan kepada peserta dan juga kepada pesertanya. Jika membandingkan dengan belasan tahun lalu sebelum bertransformasi di tahun 2014, menurutnya pelayanan sangat terbatas.
Sedangkan saat ini peserta JKN-KIS mendapatkan pelayanan yang meliputi untuk biaya konsultasi pemeriksaan, obat-obatan hingga laboratorium. Ditambah lagi dokter keluarga menyediakan jejaring layanan untuk pelayanan ibu hamil dan bersalin.
“Sekarang karena ada jejaring kita dapat mempermudah peserta. Contoh, jika pasien ingin mendapatkan pelayanan ibu hamil, maka bisa kita arahkan ke tenaga medis yang sudah terkoneksi dengan kita,” ungkapnya.
Ke depan, ia berkomitmen tetap akan memberikan pelayanan terbaik kepada para peserta JKN-KIS di Kotim. Ia juga berterima kasih kepada para peserta yang sudah memercayakan dirinya sebagai fasilitas kesehatan pertama dalam memberikan layanan BPJS Kesehatan. c-may