Pemprov Pantau Jasa Pengiriman

PALANGKA RAYA/tabengan.com – Meskipun pengiriman bajakah sudah disetop, namun disebut-sebut masih ada jasa pengiriman di daerah ini yang melayani pengiriman bajakah keluar Kalteng. Pemerintah Provinsi Kalteng akan melakukan pemantauan terhadap jasa pengiriman tersebut.

“Nanti akan kita cek, nanti akan kita berikan (pemahaman). Karena memang surat edarannya masih berproses,” kata Sekda Kalteng Fahrizal Fitri, usai membuka kegiatan puncak peringatan Hari Konservasi Alam Nasional tahun 2019 Tingkat Provinsi Kalteng di Dermaga Kereng Bangkirai, Rabu (21/8) pagi.

Menurut dia, Surat Edaran Gubernur Kalteng nanti akan diedarkan untuk semua, baik jasa pengiriman milik BUMN maupun milik swasta, termasuk di bandara, pelabuhan maupun di terminal, pengiriman bajakah ini akan diperketat.

“Karena kita tidak ingin bajakah ini dieksploitasi begitu besar dan kita belum tahu manfaatnya, bajakah jenis apa yang diduga bermanfaat bisa membantu penyembuhan kanker tersebut. Karena bajakah ini terdiri dari ratusan jenis dan saat ini belum dilakukan penelitian lebih lanjut, sehingga masyarakat diminta untuk bersabar,” ujarnya.

Dengan temuan bajakah yang disebut-sebut bisa menyembuhkan kanker, lanjut Fahrizal, maka pihaknya akan melakukan langkah-langkah berikutnya. Saat ini tim sedang melakukan observasi lapangan untuk mengetahui tentang tumbuhan tersebut lebih dalam.

Dalam kesempatan itu, Fahrizal juga mengaku mendapat informasi dari salah satu temannya yang membeli bajakah dari masyarakat dan setelah meminumnya, bukannya sembuh, namun tekanan darahnya malah bertambah tinggi.

“Hal ini menjadi peringatan agar lebih berhati-hati, karena bajakah ini terdapat ratusan jenis dan setiap jenis tentu memiliki kandungan dan dampak yang berbeda. Kita tidak ingin dengan euforia saat ini tentang bajakah, justru bajakah yang sembarangan yang dikonsumsi,” katanya lagi.

Terpisah, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran saat konsultasi regional penyusunan rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, di Hotel Novotel, Jalan Brigjen Ery Suparjan No.2, Balikpapan, Kalimantan Timur, mengharapkan perhatian dan dukungan pemerintah pusat untuk pengembangan penelitian tumbuhan jenis bajakah di Kalimantan.

“Kalteng diharapkan menjadi pusat penelitian kanker dan tempat didirikannya Rumah Sakit Pusat Kanker Indonesia,” ujarnya. dkw