Jalan Panjang Akar Bajakah, Menuju Terapi Standar

JAKARTA/tabengan.com – Viral herbal tradisional suku Dayak dari tanaman Bajakah yang disebut-sebut bisa menyembuhkan kanker payudara. Bermula dari penelitian pelajar SMAN 2 Palangka Raya yang menjuarai sebuah kompetisi di Korea Selatan, tanaman ini lantas bikin penasaran.

Koordinator Klinik Saintifikasi Jamu Hortus Medicus Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) Danang Ardiyanto, mengingatkan butuh proses panjang bagi sebuah obat tradisional untuk bisa diterima sebagai terapi standar.

Danang mengatakan ada beberapa tahapan uji yang terlebih dulu harus dilakukan untuk memastikan kebenaran suatu obat herbal mampu menyembuhkan suatu penyakit.

“Butuh waktu 3 sampai 20 tahun untuk klaim menyembuhkan,” kata Danang di Jakarta, baru-baru ini.

Proses riset memakan waktu bertahun-tahun, sebab harus melewati beberapa fase penelitian yang panjang. Mulai dari uji pra klinik sampai dengan uji klinik.

Menurut Danang, riset biasanya dimulai dengan uji pra klinik pada hewan yang terdiri dari 5 tahapan.

1. Uji eksperimental in Vitro
Tujuannya untuk membuktikan klaim sebuah obat. Ekstrak diberikan pada sebagian organ yang terisolasi, kultur sel atau mikroba. Pengamatan dilakukan pada efek yang ditimbulkan.

2. Uji eksperimental in Vivo
Pengujian dilakukan pada hewan percobaan seperti tikus, kucing, anjing, kelinci, dan mencit untuk membuktikan klaim obat.

3. Uji toksisitas akut
Tujuannya untuk mengetahui LD (Lethal Dose) 50 sebuah obat. Semakin tinggi LD 50, maka obat semakin aman.

4. Uji toksisitas Subkronik
Setiap hari dalam 3 bulan, hewan diberi ekstrak. Tujuannya, untuk mengamati kelainan akibat konsumsi obat yang diamati. Efek akumulasi obat menjadi fokus dalam tahap ini.

5. Uji toksisitas khusus
Tujuannya untuk melihat keamanan obat dalam jangka panjang.

Bila obat terbukti aman dan berkhasiat pada hewan coba, kata Danang, maka riset bisa dilanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu uji klinik pada manusia. Uji klinik pada manusia terdiri dari 4 fase.

1. Uji klinis fase 1
Untuk mengetahui efek dan farmakokinetik (proses obat sejak diminum hingga ke luar dari tubuh). Uji ini dilakukan pada relawan yang sehat untuk mengetahui keamanannya.

2. Uji klinis fase 2
Obat diberikan bagi orang sakit untuk membuktikan khasiatnya.

3. Uji klinis fase 3
Jumlah sukarelawan diperbanyak dan lokasi diperluas. Jika obat teruji aman baru bisa memasuki tahap selanjutnya untuk dapat izin edar dan dipasarkan.

4. Post, Marketing, Surveillance
Fase ini untuk memastikan obat yang beredar di masyarakat tidak ada bahayanya dan memiliki harga yang baik.d-com