JAKARTA/tabengan.com – Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut ada keterlibatan kelompok asing terkait serangkaian kerusuhan di Papua. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko membenarkan hal itu dan menyebut salah satu pelaku adalah tokoh separatis Papua Benny Wenda.
“Ya jelas Benny Wenda, dia memobilisasi people mass. Memobilisasi informasi yang miss, nggak benar. Dia lakukan, di Australia-lah, di Inggris-lah,” kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (2/9).
Moeldoko menuturkan masalah tersebut merupakan masalah politik. Dia menyebut pemerintah akan melakukan pendekatan politik terhadap Benny Wenda yang saat ini tinggal di Inggris.
“Ini persoalan politik, jadi pendekatannya politik. Nggak bisa pendekatannya militer. Lebih politik, karena dia bergerak di peran politik,” tutur Moeldoko.
Moeldoko menyebut NKRI adalah harga mati yang tidak bisa ditawar lagi. Dia meyakini setiap persoalan, termasuk di Papua, ada jalan keluarnya.
“NKRI itu final, ngapain itu bicara. Semua persoalan bisa diselesaikan. Tapi persoalan integrity negara sudah disepakati no way. NKRI harga mati kan gitu,” jelasnya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengaku hasil intelijen menunjukkan ada keterlibatan pihak asing dalam serangkaian peristiwa kerusuhan di Papua. Saat ini Polri berkoordinasi dengan para stakeholder, khususnya Kementerian Luar Negeri (Kemlu), untuk menyikapi keterlibatan pihak asing tersebut.
“Ada, ada (keterlibatan pihak asing). Kita tahulah kelompok-kelompok ini ada hubungannya dengan network di internasional. Jadi kita harus menanganinya memang di dalam negeri maupun di luar negeri. Kerja sama kita dengan Ibu Menlu dan jaringan intelijen,” kata Tito seusai acara HUT Polwan ke-71 di Polda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (1/9). d-com