PALANGKA RAYA/tabengan.com – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng dr. Suyuti Syamsul mengungkapkan hingga 20 September 2019 pukul 00.00 WIB, jumlah penderita ISPA di Kalteng pada minggu ke-37 sebanyak 3.394 orang. Mengalami kenaikan 495 orang dibanding minggu ke-36 hanya 2.899 orang.
“September ini yang terlaporkan pada 2 minggu, yaitu minggu 36 dan 37. Total penderita ISPA September sampai tanggal hari ini (Jumat) adalah 6.293 orang,” ujarnya, saat jumpa pers di media center Pos Komando Penanganan Tanggap Darurat Bencana Karhutla Provinsi Kalteng, Jumat (20/9).
Suyuti menerangkan langkah-langkah yang telah dilaksanakan adalah penguatan jejaring layanan kesehatan antara Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, rumah sakit dan Kantor Kesehatan Pelabuhan.
Kemudian pengaktifan Posko Pelayanan Kesehatan di Pusdalops BPBPK sejak Agustus 2019. Pembentukan emergency mobile team yang memberikan pelayanan kesehatan kepada petugas pemadam kebakaran dan penduduk sekitar yang terdampak. Sementara total warga, termasuk petugas pemadam kebakaran yang telah dilayani sejak Agustus sampai sekarang sebanyak 2.400 orang.
Pihaknya juga mengaktifkan tim reaksi cepat atau tim bencana di rumah sakit se-Kalteng, mengaktifkan pos polayanan lini satu di seluruh Puskesmas di Kalteng, membuat ruang sehat dengan oksigen di 194 tempat se-Kalteng.
Dijelaskan, mobil oksigen bergerak sebanyak 5 buah dengan rincian 2 bus dan 3 ambulans. Dalam 2 hari terakhir beroperasi, telah melayani 257 orang di berbagai titik kumpul massa yang jauh dari lokasi ruang sehat.
Sampai saat ini, jelas Suyuti, pihaknya juga sudah mendistribusikan masker sebanyak 513.950 pcs, masker N95 5.620 pcs, membagikan tetes mata 164 botol, ventolin nebu 100 nebu, oxycan 349 botol. Juga membagikan penjernih udara ke rumah-rumah sakit dan telah mengusulkan penambahan ke Kementerian Kesehatan.
“Sementara untuk stok logistik saat ini masker tersedia 77.500 pcs, masker N95 4.000-an pcs, tabung oksigen 1 m3 4 buah, namun kita punya persediaan di RSUD Doris Sylvanus, oxycan sebanyak 31 kaleng,” ujarnya.
Dia menegaskan petugas sudah bekerja untuk daerah yang terdampak kabut asap. Puskesmas yang juga sebagai posko lini pertama, telah membuka ruang oksigen. Seluruh RSUD dan RS swasta di Kalteng telah membuka layanan oksigenasi atau ruang sehat.
“Dengan status tanggap darurat ini, maka layanan kesehatan, khususnya yang menderita ISPA karena kabut asap, biaya perawatannya akan digratiskan,” katanya.
Sedangkan soal evakuasi, ujar Suyuti, sampai saat ini belum ada permintaan. Kalaupun ada permintaan, tidak semua daerah di Kalteng terkena kabut asap. Dan, jika dibutuhkan, Gubernur telah menginstruksikan agar ditempatkan di gedung baru RSUD Doris Sylvanus, sebanyak 5 lantai.
Kalau itu tidak muat, maka Gubernur menginstruksikan untuk menggunakan Hotel Dandang Tingang. Kalau itu juga penuh, masih banyak aula yang ada di OPD-OPD di provinsi maupun kabupaten/kota.
Dia juga menyampaikan tenaga kesehatan cukup untuk mengatasi masalah kabut asap akibat Karhutla ini. Yang cukup berat itu pada penyediaan logistiknya saja. Berdasarkan laporan ke pihaknya, sampai saat ini tidak ada yang meninggal dunia karena akibat langsung dari kabut asap. dkw