Hukrim  

Ditemukan 2 Mayat Membusuk

PALANGKA RAYA/tabengan.com – Dalam waktu sehari, 2 mayat ditemukan dalam kondisi sudah membusuk di tempat berbeda, yaitu di Kabupaten Katingan dan Kota Palangka Raya. Kedua mayat tersebut diduga korban pembunuhan.

Di Kota Palangka Raya, mayat berjenis kelamin wanita yang ditemukan tanpa celana di Jalan Sanang, Kecamatan Sabangau, Palangka Raya, Sabtu (21/9) sekitar pukul 16.00 WIB, akhirnya terkuak.

Korban diketahui bernama Eka Prihatiningsih (20) warga Desa Sebangau Jaya, Kecamatan Sebangau Kuala, Kabupaten Pulang Pisau. Identitas ini terungkap setelah pihak keluarga mendatangi ruang Kamboja, RSUD Doris Sylavnus Palangka Raya.

Sementara, proses penyelidikan terus dilakukan Satreskrim Polres Palangka Raya bersama Polsek Sabangau. Pada olah TKP yang dilakukan, Minggu (22/9), petugas menemukan celana dalam, sandal dan celana panjang yang diduga kuat milik korban.

“Keluarga ada yang datang ke kamar mayat untuk mengecek, begitu dilakukan pengecekan ternyata 90 persen identik dengan korban, warga Sebangau Kuala,” ucap Kapolres Palangka Raya AKBP Timbul RK Siregar.

Disebutkan, dari hasil visum et repertum yang dilakukan didapati adanya tanda kekerasan dan senjata tajam pada tubuh korban. Berdasarkan temuan tersebut terdapat indikasi korban meninggal karena tindakan kekerasan.

“Entah itu mengarah ke arah pemerkosaan kami belum bisa memastikan. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa kita ungkap. Apakah pembunuhan disertai pemerkosaan atau murni penganiayaan untuk mengambil harta milik korban,” sebutnya.

Timbul menjelaskan, saat ini masih ada 3 saksi yang diperiksa atas kejadian tersebut. Yakni Slamet, penemu pertama, keluarga dan teman kerja korban semasih hidup.

“Korban menurut keluarga telah tidak terlihat sejak pertengahan Agustus lalu,” ungkapnya.

Sedangkan Indra (29), kakak korban mengatakan terakhir bertemu adiknya itu pada 29 Agustus di Palangka Raya. Waktu itu korban sudah tidak bekerja dan baru saja selesai gajian.

“Terakhir ketemu di Pasar Blauran, terus bilang mau cari kerja,” tuturnya.

Mayat Pria Terikat Bajakah
Sementara itu di Kabupaten Katingan, ketika sedang bermain bola di pantai, serombongan bocah murid SD dari Desa Samba Katung, Kecamatan Katingan Tengah, Kabupaten Katingan, dikagetkan dengan adanya sesosok mayat laki-laki yang sudah membusuk di pinggiran sungai. Kondisi mayat, tangan dan lehernya terikat kayu bajakah (tumbuhan merambat yang menyerupai tali), Sabtu (21/9) sekitar pukul 16.30 WIB.

Kapolres Katingan AKBP E Dharma Bahagia Ginting SIK melalui Kapolsek Katingan Tengah Iptu Eko Priono membenarkan adanya penemuan mayat tanpa identitas tersebut.

Menurut Kapolsek, kondisi mayat sudah mengenaskan lantaran sebagian tubuh dan kepalanya mengelupas, terlihat tulang tengkorak serta mengeluarkan bau busuk.

Penemuan sesosok mayat laki-laki itu di Desa Samba Katung, daerah hutan atau juking sebuah pulau yang membelah sungai di Tumbang Samba sekitar 250 meter dari pinggiran pantai. Saat itu anak-anak SD dari Samba Katung sedang main sepak bola.

“Ketika itu 2 orang anak ingin kencing di pinggir hutan, tiba tiba mencium bau busuk dan melihat ada sesosok orang dalam keadaan tergantung,” kata Eko, Minggu (22/9).

Menurut Eko, setelah itu kedua anak SD tersebut berlari ketakutan dan mendatangi orang-orang yang sedang mandi di sekitar gosong. Mendengar adanya seseorang tergantung dan terikat, warga langsung berdatangan ke TKP. Warga melihat mayat tersebut sudah membusuk dengan tangan dan leher terikat bajakah.

Sementara itu setelah menerima laporan, petugas Polsek Katingan Tengah langsung menuju lokasi dan melakukan olah TKP. Mayat tersebut tanpa identitas sehingga sulit dikenali. Wajah sudah menjadi tengkorak, kulit mengelupas dan membusuk.

Saat ditemukan, tubuh korban tidak memakai baju hanya memakai celana jeans panjang warna biru yang digulung dibawah lutut. Kondisi leher terikat bajakah dan tergantung sedangkan kedua tangan terikat bajakah.

“Kita juga menenemukan sebuah dompet berisi satu buah korek api, satu lembar uang pecahan 100 ribu, satu buah patahan sikat gigi di kantong celana dan korban sudah dibawa ke Puskesmas untuk dilakukan visum guna penyelidikan lebih lanjut. Hingga kini masih belum ada masyarakat yang melapor karena kehilangan anggota keluarganya,” ungkap Eko.

Diketahui, lokasi ditemukanya mayat tersebut berada di pinggiran Sungai Katingan. Bila musim kemarau, lokasi tersebut menjadi gosong sehingga ramai didatangi warga untuk mandi, main bola, atau bersantai.

Warga sekitar menyebut pantai tersebut dengan sebutan Juking. Daerah hutan atau daratannya membelah DAS Katingan, yakni Sungai Samba dan Sungai Katingan sehingga warga sekitar untuk mendatangi pantai tersebut harus menyeberang menggunakan perahu, baik dari Samba Katung, Samba Bakumpai, Samba Kahayan dan Samba Danum. fwa/c-sus