Samarinda/tabengan.com – Nilai impor komoditas migas dan nomigas oleh Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dari sejumlah negara penghasil periode Januari – September 2019 mencapai 1,78 miliar dolar AS, setara dengan Rp24,97 triliun jika rata-rata 1 dolar AS setara Rp14 ribu.
“Nilai impor sebesar itu mengalami penurunan 45,29 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018 dengan nilai 3,26 miliar dolar AS,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Anggoro Dwitjahyono di Samarinda, Minggu.
Dari seluruh impor periode Januari – September 2019, impor migas mencapai 908,49 juta dolar atau turun 60,85 persen, sementara impor nonmigas mencapai 875,19 juta dolar atau turun sebesar 6,87 persen ketimbang periode yang sama tahun 2018.
Ia merinci, komoditas migas yang diimpor Kaltim dari negara-negara penghasil di periode tersebut adalah minyak mentah senilai 527,02 juta dolar, kemudian hasil minyak tercatat 381,45 juta dolar.
Negara penghasil migas yang diimpor Kaltim adalah dari Nigeria tercatat 403,33 juta dolar, dari Malaysia 190,93 juta dolar, dari Singapura 52,78 juta dolar, dari Amerika Serikat 330 ribu dolar, dan impor migas dari China senilai 6,07 juta dolar.
Sedangkan untuk impor nonmigas, komoditasnya antara lain reaktor nuklir, mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya tercatat 423,42 juta dolar, kapal, perahu dan struktur terapung 49,16 juta dolar, karet dan barang dari karet tercatat 51,22 juta dolar AS.
Selanjutnya impor instrumen dan aparatus optis, fotografi, sinematografi, pengukur, pemeriksa, presisi, medis dan bedah, bagian dan aksesorinya tercatat 25,84 juta dolar.
Impor kendaraan selain yang bergerak di atas rel kereta api dan bagiannya senilai 63,78 juta dolar, mesin dan perlengkapan elektris serta bagiannya, perekam dan pereproduksi suara, perekam dan pereproduksi gambar serta aksesorinya 77,47 juta dolar.
“Negara penghasil nonmigas yang diimpor Kaltim di periode Januari – September 2019 antara lain dari Jepang tercatat 64,27 juta dolar, Amerika Serikat 109,68 juta dolar, Singapura 105,33 juta dolar, China 232,82 juta dolar, dan dari Prancis senilai 71,62 juta dolar AS,” kata Anggoro.ant