HOHHOT/tabengan.com – Seorang guru membeli diagnosis TBC palsu di internet demi bisa liburan telah ketahuan setelah petugas menyeretnya untuk menjalani tes.
Melansir Mirror, Senin (4/11/2019) nama guru itu yang dilaporkan dengan nama Du, mengajar bahasa Inggris untuk anak-anak sekitar usia lima tahun. Ia menyerahkan hasil diagonis palsunya kepada atasannya di sekolah swasta.
Guru berusia 23 tahun itu dilaporkan membayar 52 Poundsterling (sekira Rp941 ribu) untuk membeli diagnosis palsu.
Namun dia harus menjalani pemeriksaan ulang setelah dua muridnya terjangkit infeksi bakteri. Pihak sekolah juga menguji 18 murid lainnya.
Pemeriksaan itu membuat Du kembali membeli hasil diagnosis palsu yang yang menunjukkan bahwa dia tidak menderita penyakit TB.
Tetapi para orang tua murid tidak percaya dan menekan sekolah agar Du menjalani pemeriksaan mengambil tes lagi di rumah sakit di Hohhot, China,
Saat itulah kebohongan Du terungkap. Hasil membuktikan bahwa selama ini dia tidak menderita TB, bahkan hasil diagnosis dia sebelumnya milik orang lain.
Tampaknya kedua muridnya yang sakit tertular penyakit dari sumber lain. Du, yang orang tua katakan sangat populer di kalangan murid, kemudian membuat permintaan maaf di depan semua orang tua muridnya.
Dia mengungkapkan dia ingin mengambil liburan panjang dan menggunakan liburan Hari Nasional China untuk memiliki waktu istirahat yang panjang.
Khawatir kebohongan pertamanya akan terungkap, ia memutuskan untuk berbohong lagi untuk mencoba dan menutupinya. Du mengakui bahwa dia tidak menyadari betapa seriusnya TB, ketika dia memilih untuk menggunakannya sebagai alasan cuti sakitnya. o-zon