Hari Guru, Aspirasi Rumah Dinas Diharapkan Jadi Perhatian

H Achmad Amur
H Achmad Amur

PALANGKA RAYA/tabengan.com – Momen hari guru menjadi refleksi dimana pentingnya keberadaan para tenaga pengajar, dalam peningkatan kualitas pendidikan, khususnya di Kalimantan Tengah (Kalteng). Salah satu hal yang juga mesti jadi perhatian, seperti fasilitas menyangkut rumah dinas guru di daerah.

Para tenaga pengajar di seluruh di daerah, jelas sangat mendambakan rumah dinas sebagai penunjang. Tampaknya masih banyak sejumlah persoalan yang mesti dibenahi. Tentunya terkait kesejahteraan para guru. Hal ini juga mendapat tanggapan, dari kalangan DPRD Kalteng.

“Salah satu hal, yang harus difasilitasi adalah rumah dinas guru,” ujar Anggota Komisi III yang membidangi pendidikan H Achmad Amur, saat dibincangi di gedung dewan, kemarin.

Menurutnya usulan itu yang kerap menjadi keinginan para guru, ketika pelaksanaan reses/kunjungan kerja. Kondisi itu terjadi tidak hanya disatu wilayah saja, namun hampir disemua kabupaten.

Keberadaan rumah dinas guru, menjadi poin terpenting bagi tenaga pendidik, dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Amur mengakui keluhan menyangkut fasilitas itu,wajib mendapat perhatian. Hal ini jelas berkaitan erat, dengan kesejahteraan.

Wakil rakyat dari daerah pemilihan (Dapil) V, meliputi Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis) dan Kapuas ini menuturkan, sangat wajar apabila guru menuntut kesejahteraan. Mereka yang berjuluk “pahlawan tanpa tanda jasa” itu dituntut, untuk memberikan kualitas pendidikan yang baik. Upaya itu terus dilaksanakan terus menerus oleh semua guru.

Dirinya menyebut sudah seharusnya ada keluhan, apabila rumah dinas yang tidak layak huni, minta diperhatikan. “Intinya bagaimana seorang guru bisa maksimal mengajar, sementara tempat tinggalnya tidak diperhatikan,” tegas Amur.

Dirinya juga menilai bidang pendidikan, merupakan salah satu sektor yang vital. Tentunya harus mendapat perhatian dari pemerintah daerah. Pemerintah daerah perlu meningkatkan rumah dinas guru, diseluruh wilayah Kalteng. Ini merupakan bentuk perhatian, terkait sarana dan prasarana. Khususnya bagi tenaga pendidik, dimana rumah dinas adalah motivasi bagi para guru dalam mengajar.

Ditegaskannya, para guru itu, ingin mengabdikan diri kepada daerah. Sayangnya, di beberapa wilayah, masih belum ada tempat tinggal yang memadai. Ironisnya, ada yang ingin mengontrak, namun tidak tersedia. “Kalau ikut warga, jelas saja kamarnya terbatas, hal itu jelas sangat tidak mungkin dilakukan. Maka kita berharap persoalan ini kedepan menjadi perhatian dan serius untuk ditindaklanjuti,” ujarnya mengakhiri. drn