Tabengan.com – Tak ada yang bisa menghentikan waktu, yang akan terus maju tanpa kompromi. Namun, bukan berarti waktu tidak bisa ditaklukkan. Jika bisa berdamai dan selalu menyesuaikan diri dengannya, maka perlombaan itu dapat kita menangkan. Contohnya, dewasa ini banyak generasi milenial yang dapat mewujudkan proyek besar.
Mereka mampu menyelesaikan pekerjaan hanya dalam sekejap. Misi dapat berhasil bukan hanya karena kerja keras, namun peningkatan penggunaan dan keakraban dengan komunikasi, media, dan teknologi digital yang menjadi penyebab utama.
Generasi milenial pada umumnya adalah tech savvy. Hal inilah yang memungkinkan mereka untuk selalu melihat informasi di internet atau media sosial. Kemudahan dalam mencari informasi dan berbagai kemudahan lain membuat kehidupan milenial relatif lebih praktis dan cepat dalam menyelesaikan pekerjaan.
Di sebagian besar belahan dunia, pengaruh milenial ditandai dengan peningkatan liberalisasi politik dan ekonomi. Melalui kreativitasnya, generasi milenial menjadi pendorong era komunikasi kreatif yang mampu meningkatkan perekonomian suatu negara secara keseluruhan.
Sebagai penggerak era ekonomi kreatif, generasi milenial sangat berambisi dalam pencapaian kesuksesan karir dan untuk mencapai cita-cita. Mereka mengejar karir yang nyaman dan aman. Generasi ini percaya bahwa mereka sebagai penggerak era ekonomi. Mereka mempunyai inovasi atau ide-ide baru yang belum ada dan ide-ide tersebut sangatlah kreatif dan unik.
Selain mempengaruhi pekerjaan, Internet dan media sosial juga memengaruhi pola konsumsi generasi milenial. Bagi generasi ini, apa yang dikatakan oleh internet atau media sosial sangat penting. Pandangan atau pendapat orang lain di media sosial sangat menentukan, mulai dari soal pembelian barang hingga hal-hal lain yang lebih serius dalam kehidupan.
Melihat dinamisnya perkembangan dan pengaruh milenial ini juga berdampak pada perubahan lanskap bisnis dan industri terkini, Universitas Prasetiya Mulya mengadakan “Seminar Global Millennials” di Financial Club, Jakarta. Dalam seminar ini, generasi milenial dibahas dalam tiga aspek berbeda, yaitu milenial sebagai pengusaha, pelanggan, dan karyawan.
Profesor Djoko Wintoro, Wakil Rektor II Universitas Prasetiya Mulya, menjelaskan generasi ini punya peluang yang besar untuk bertumbuh dan melaju pesat di industri masa depan, khususnya dalam menuju bonus demografi Indonesia di 2030. Untuk itu, penting untuk memahami karakter dan pola karier milenial secara global.
Tidak hanya melihat tiga aspek tersebut, Universitas Prasetiya Mulya juga menggambarkan kiprah milenial di tujuh negara berbeda, yaitu Cina, Jepang, Korea, Spanyol, Amerika Serikat, Thailand, dan India.
“Diharapkan para peserta semakin memahami peran dan kekuatan milenial di berbagai negara dan mampu memanfaatkannya dalam proses kerja, bahkan ekspansi bisnis internasional,” tutur Djoko.