Ekobis  

Ekonomi Global Melambat, Sektor Jasa Keuangan Tetap Tumbuh

PALANGKA RAYA/tabengan.com – Ditengah perlambatan ekonomi global saat ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalimantan Tengah (Kalteng0 menilai stabilitas sektor jasa keungan hingga akhir November ini tetap tumbuh serta dalam kondisi terjaga.

“Berdasarkan data yang kami miliki, stabilitas jasa keuangan di Kalteng relatif terjaga dengan baik, semua masih aman,” ucap Kepala OJK Kalteng, Iwan Trihandoyo saat ditemui Tabengan, baru-baru ini.

Menurutnya, perlambatan pertumbuhan ekonomi global dan kondisi geopolitik seperti trade war dan brexit masih menjadi faktor yang mewarnai perkembangan pasar keuangan global. Sementara itu, kebijkaan dovish oleh beberapa bank sentral negara maju bepengaruh positif terhadap likuiditas global, terutama emerging market termasuk Indonesia.

“Sampai akhir Oktober 2019, sektor pasar saham menguat sebesar 1 persen. Penguatan ini ditopang oleh investor domestik, meningat investor nonresiden tercatat membukukan net sell sebesar Rp3,8 triliun,” terangnya.

Kemudian dikatakan, secara umum kinerja intermediasi lembaga jasa keuangan masih sejalan dengan perkembangan yang terjadi di perekonomian domestik. Sektor kredit perbankan pun mencatat pertumbuhan positif sebesar 6,53 persen year on year (yoy) dan ditopang oleh kredit investasi yang tetap tumbuh di level 11,2 persen yoy.

“Dari piutang pembiayaan perusahaan juga masih tumbuh stabil berada di level 3,5 persen yoy. Sedangkan, dari sisi pengimpunan dana yakni Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan tumbuh sebesar 6,29 persen,” ungkapnya.

Lebih lanjut dia menambahkan bahwa sepanjang Januari hingga Oktobe 2019, sektor asuransi jiwa dan umum berhasil menghimpun premi masing-masing sebesar Rp152,4 triliun dan Rp82,2 triliun.

Iwan menyebut, ditengah petumbuhan intermediasi lembaga jasa keuangan, posisi profil resiko masih terkendali. Rasion NPL terpantau meningkat menjadi sebesar 2,73 persen, namun masih jauh dibawah threshold.

“Walapun tetap terjaga OJK akan selalu memantau perkembangan ekonomi global dan berupaya mengurangi dampak kondisi yang unfavorable terhadap kinerja sektor jasa keuangan. Selain itu, terus berkoorniasi dengan stakeholder guna menjaga kontribusi sektor jasa keuangan dalam perekonomian nasional dan stabilitas keuangan,” katanya. sda