KASONGAN/tabengan.com – Warga Desa Tumbang Mahup, Kecamatan Katingan Hulu, Kabupaten Katingan digegerkan dengan hilangnya seorang bocah SD berusia 12 tahun, baru-baru ini. Tragisnya saat ditemukan, Sabtu (7/12), kondisi tubuh korban membusuk tanpa kepala dalam sebuah lubang di semak belukar.
Hilangnya Hermi Tomi yang panggilan sehari-harinya Kucing ini beredar di dunia maya Facebook oleh keluarganya, dengan harapan bagi siapa saja yang menemukannya atau mengenalnya saat di jalan bisa disampaikan ke pihak keluarga.
Informasi yang diperoleh Tabengan, pada Selasa (3/12), anak bungsu dari pasangan Bapak Baru dan Indu Baru ini pagi harinya seperti biasa berangkat ke sekolah bersama teman-temannya. Setelah pulang sekolah, Hermi sempat makan di tempat keluarga ibunya.
Selanjutnya, korban Hermi pulang ke rumah dan membuat es di warung ibunya karena sang ibu membuka warung minuman es dan makanan ringan. Setelah itu korban langsung pergi mencari buah asam (mangga). Sejak pergi mencari buah asam itulah korban tidak pulang-pulang, sehingga membuat keluarga dan masyarakat panik mencarinya.
Berbagai macam cara dilakukan pihak keluarga untuk menemukan korban, seperti dengan cara ritual adat Suku Dayak, yakni menenung. Dari penglihatan lewat menenung tersebut, korban dalam keadaan terikat kaki dan tangannya serta mulutnya dimasukkan kain agar tidak bisa berteriak, namun lokasinya tidak terlihat.
Akhirnya pada Sabtu (7/12) tengah hari, korban ditemukan oleh anak sekolah yang saat itu pulang sekolah dan melihat korban di dalam sebuah lubang semak belukar tidak jauh dari rumahnya, sekitar 300 meter. Di Desa Tumbang Mahup, rumah warga dari yang satu ke yang lain jaraknya cukup jauh.
Korban akhirnya dibawa ke rumah duka, dan untuk mengetahui penyebab kematian korban selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit yang ada di Palangka Raya untuk diautopsi dan ini pun atas kesepakatan pihak keluarga.
Kapolres Katingan AKBP Andry Siswan Ansyah ketika dikonfirmasi membenarkan telah ditemukannya mayat tanpa kepala. Sedangkan untuk kepentingan pengungkapan kasus tersebut, hasil dari penyelidikan belum bisa disampaikan.
“Sekarang ini tim gabungan dari Polres dan Polsek sedang mengejar pelaku, sehingga bantuan dan kerja sama dari masyarakat sangat dibutuhkan agar kasus ini cepat terungkap,” kata Andry, Minggu (8/12). c-sus