Banyak Tumbuhan Endemik di Tahura Lapak Jaru

KUALA KURUN/tabengan.com – Kepala Seksi Pemanfaatan Pengelolaan Tahura Lapak Jaru, Dinas Kehutanan dan Pertanahan (DKP) Gunung Mas (Gumas) Margunedy mengatakan, pihaknya terus berupaya menambah tumbuhan endemik di Taman Hutan Raya (Tahura) Lapak Jaru yang ada di daerah Kota Kuala Kurun Seberang.

“Salah satu yang kami lakukan ialah melakukan pembibitan sendiri, baik itu tumbuhan hutan maupun buah lokal atau hutan asli Kalimantan,” katanya kepada awak media, belum lama ini.

Menurut Margunedy, adapun bibit tanaman hutan yang ada di lokasi pembibitan, yaitu pohon ulin, atau kayu besi Agathis, Pantung Bukit hingga kelompok meranti atau dalam bahasa latinnya bernama dipterocarpaceae.

Sedangkan untuk buah-buahan lokal, di antaranya bibit buah rambai, durian hutan, tangkuhis, langsat, jaring/jengkol, paken, cempedak, tanggaring, tanggoron, manggis, mangga/hampalam dan kasturi. Selain itu, pihaknya juga membudidayakan bibit tanaman anggrek hitam asli Kalimantan.

Dikatakannya, bibit tanaman tersebut didapat langsung dari masyarakat sekitar. Dirinya menambahkan, usianya cukup beragam, mulai satu hingga dua tahun. Jika sudah memungkinkan, seluruh bibit tersebut nantinya bakal ditanam di blok rehabilitasi dan blok koleksi.

“Tujuannya untuk memperkaya keanekaragaman dan memperbanyak tumbuhan endemik di Tahura Lapak Jaru. Sedangkan buah-buahan lokalnya bisa jadi makanan hewan liar di sini. Sehingga keberadaannya terus lestari dan menjadi wahana pendidikan hingga penelitian bagi generasi mendatang,” terangnya.

Untuk diketahui, luasan Tahura Lapak Jaru sebesar 4.117,30 hektare itu sendiri lebih diutamakan sebagai kawasan konservasi, ekowisata dan edukasi. Semua flora dan fauna yang ada di dalamnya telah terdata.

Hasilnya, cukup banyak tanaman khas yang tidak ada di daerah lain namun ada di sini. Selain itu, keberadaan Sungai Saluhan yang bermuara di Sungai Kahayan kondisinya masih asli dan belum tercemar,” tutupnya. c-mgi