Pemko Laksanakan Upacara Ritual Mamapas Lewu

pembukaan mamapas lewu di palangka raya
Para peserta pelatihan kepemudaan foto bersama di Huma Betang Eka Tingang Nganderang, Palangka Raya.

PALANGKA RAYA/tabengan.com – Pemko Palangka Raya melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Palangka Raya telah mendukung dan memfasilitasi pelaksanaan upacara ritual mamapas lewu, maarak sahur palus manggantung sahur lewu yang dilaksanakan sebagai program Disbudpar di tahun 2019 pada hari Senin (30/12).

Kegiatan yang dilaksanakan selama 3 hari di Betang Hapakat ini merupakan hasil kerja sama Pemko bersama dengan Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalteng dan Kota serta Majelis Daerah Agama Hindu Kaharingan Kota Palangka Raya.

Plt Kepala Disbudpar Kota Palangka Raya Hj Norma Hikmah mengatakan, kegiatan mamapas lewu ini mempunyai tujuan untuk memulihkan keseimbangan hubungan antara manusia dan Tuhan, serta manusia dengan alam sekitar agar terhindar dari marabahaya dan marabencana.

“Juga guna melestarikan nilai-nilai religius yang melekat pada masyarakat Kalteng, agar tak punah dan tergusur oleh perubahan jaman serta kemajuan perkembangan teknologi dan informasi. Selain itu, menjalin silahturahmi antar sesama warga dan perwujudan kerukunan antar umat beragama,” tuturnya.

Sementara itu Walikota Palangka Raya, Fairid Naparin melalui Wakil Walikota Hj Umi Mastikah saat membuka kegiatan tersebut mengungkapkan jika mamapas lewu merupakan kegiatan untuk membersihkan Kota Palangka Raya dari pengaruh jahat atau hal-hal buruk, baik oleh manusia maupun oleh roh jahat dalam kehidupan sehari-hari.

Sedangkan maarak sahur, lanjutnya, adalah ungkapan rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa, dan manggantung sahur lewu sebagai wujud permohonan kepada Yang Maha Kuasa agar Kota Palangka Raya selalu dijaga dan dilindungi dari hal yang tidak baik. “Oleh karena itu, ritual adat mamapas lewu, maarak sahur palus manggantung sahur lewu ini kami nilai merupakan kegiatan yang penting sebagai wahana untuk memelihara, melestarikan dan mengembangkan budaya dayak agar tetap lestari, serta sebagai bentuk ucapan syukur dan permohonan kepada Yang Maha Kuasa atas penyertaan selama tahun 2019 sehingga kita bisa melaksanakan tugas dengan baik,” pungkasnya. rgb