BANJARMASIN/tabengan.com – Malam kedua berpulangnya Mina Indu Lamus ke pangkuan Bapa di Sorga, suasana rumah duka di Jalan Soetoyo S, belakang Hotel Sampaga, Banjarmasin, Jumat (3/1), dipenuhi oleh kerabat dan handai taulan.
Pada kesempatan itu pula kembali keluarga besar Narang menggelar acara malam penghiburan yang ke-2 atas meninggalnya Adile Mangkin Narang atau Mina Indu Lamus.
Ibadah penghiburan pada malam ke-2 dipimpin Pdt. Besel Jarias M.Th, Ketua GKE Banjarmasin.
Pdt. Besel mengenang perjalanan hidup almarhum, karena telah memberikan teladan iman dan perbuatan yang menjadi sebuah kesaksian bagi orang lain.
“Mempertahankan nama baik, dan pemberian tanpa pamrih kepada gereja. Bahkan ditingkatkan karena pengenalan akan Yesus Juru Selamat Hidupnya,” katanya.
Di tempat yang sama, Agustin Teras Narang, mewakili keluarga mengatakan bahwa almarhum sebelumnya pernah mengalami perawatan selama 4 bulan di Singapura karena jatuh akibat kehilangan keseimbangan tubuh.
Dan pada saat detik-detik menutup usianya, almarhum meninggal dengan tenang. Karena sebelumnya almarhum ingin pulang ke Banjarmasin, maka sebagai pemenuhan keinginannya yang terakhir, jenazah disemayamkan di Banjarmasin.
“Dari Palangka Raya jam 3 sore sampai ke tempat ini sekitar jam 9,” ungkap Teras, salah satu putra mendiang.
Masih di rumah duka Jalan Soetoyo, R Atu Narang, anak almarhum lainnya, yang pernah berkontribusi dalam pembangunan Kalteng melalui keterlibatannya di dunia politik menceritakan bahwa almarhum adalah seorang yang sangat mengasihi anak-anaknya dan sangat senang jika anak-anaknya dapat menikmati makanan buatan beliau.
“Almarhum itu sangat mengasihi kami anak-anaknya. Berkat didikan beliau kami semua bisa seperti ini. Hal yang paling sulit dilupakan adalah masakannya. Beliau sangat senang kalau anak-anaknya makan dengan lahap masakan buatannya. Ya karena pandai masak, jadi kami sangat suka masakannya,” kenang Atu saat dibincangi Tabengan. dsn