BANJARMASIN/tabengan.com – Minggu (5/1) pagi, cuaca mendung dan sedikit hujan menyelimuti Kota Banjarmasin. Seolah alam pun ikut berduka menjelang detik-detik almahumah Adile Mangkin Narang atau Tambi Indu Lamus diantarkan ke tempat peristirahatannya yang terakhir.
Para kerabat dan handai taulan sekalipun cuaca mendung, tetap mengikuti setiap prosesi acara pemberangkatan jenazah dari rumah duka di Jalan Soetoyo untuk disemayamkan di GKE Eppata Banjarmasin dan selanjutnya menuju pemakaman keluarga.
Namun, sebelum menuju ke GKE Eppata Banjarmasin, dilakukan ibadah singkat oleh Pdt. Henny Meilina Nahas M.Th.
Setiba di GKE Banjarmasin sekitar pukul 10.15 Wita, disemayamkan sejenak untuk melaksanakan ibadah pelepasan dan penghantaran ke peristirahatan terakhir, sebagai penghormatan terakhir bagi almarhumah.
Agustin Teras Narang, mewakili keluarga menyampaikan sambutannya. Dalam sambutannya tersebut Teras menceritakan kiprah almarhumah dalam beberapa organisasi, seperti PWKI dan Pewari.
Ketua GKE Banjarmasin Pdt. Besel Jarias S.Th, M.Si juga menegaskan apa yang telah Teras sampaikan dan mengajak segenap anak-cucu dan jemaat yang hadir dapat meladani kehidupan dari almarhumah telah banyak memberkati banyak pihak, yaitu gereja dan masyarakat.
Masih di tempat yang sama, Ketua Sinode GKE se-Kalimantan mengingatkan kembali dan memperkuat pernyataan dari Teras dan Besel mengenai almarhumah Ny. Adile M.A. Narang atau Tambi Indu Lamus.
“Persemayaman ini adalah sebuah tanda penghormatan gereja kepada almarhumah atas karyanya bagi gereja dan masyarakat,” ujar Wardinan, Minggu pagi.
Selanjutnya Ibadah pelepasan di persemayaman Gedung GKE Banjarmasin dipimpin oleh Pdt. Keloso S. Ugak, D.Th. nats yang diambil adalah Matius 2: 9b-11.
Keloso mengatakan, almarhum Ny. Adile M.A. Narang telah berperan dalam Epipania Tuhan dalam keluarga dan negara. dsn