Ratusan Warga Kecewa Tak Dapat Blangko KTP-el

SAMPIT/tabengan.com – Ratusan warga di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Senin (6/1), berbondong-bondong mendatangi Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) setempat. Kedatangan ratusan warga yang berasal dari berbagai kecamatan tersebut dipicu adanya pengumuman yang memberitahukan bahwa Disdukcapil akan melakukan pencetakan KTP-el kepada warga yang belum miliki KTP atau hanya memegang KTP sementara.

Petugas Disdukcapil Kotim sendiri dalam pengumumannya sudah memberitahukan blangko yang tersedia hanya berjumlah 500 lembar. Warga yang mendengar jumlah blangko terbatas, lalu berdesak-desakan berebut untuk mendapatkan blangko tersebut. Bahkan, berjubelnya warga yang datang hingga membuat personel kepolisian dari Polsek Ketapang ikut mengamankan pembagian blangko tersebut.

Kepala Disdukcapil Kotim Agus Tripurna Tangkasiang menjelaskan, pihaknya memang mengumumkan kepada masyarakat akan melayani percetakan KTP-el saat itu. Namun, percetakan hanya bisa dilaksanakan selama satu hari karena jumlah blangko yang diterima hanya sebanyak 500 lembar.

“Warga yang ingin mencetak sangat banyak, sehingga sempat terjadi desak-desakan di Kantor. Dan saat ini pun blangko KTP-el sudah habis sehingga tidak ada percetakan kembali,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan, blangko KTP-el tidak sama seperti dokumen adminduk yang lain yang dapat diadakan sendiri oleh masing Dukcapil setiap kabupaten melalui penganggaran sendiri. Jika dapat diadakan sendiri melalui proses pengadaan tentu blangko akan tersedia selalu.

“Tetapi blangko KTP-el kolektif semua diadakan oleh pusat baru di distribusikan ke tiap daerah, itulah mengapa blangko rata-rata selalu kekurangan di tiap Dukcapil,” katanya.

Sementara itu, Lia (33) warga Kecamatan Parenggean mengaku kecewa karena tidak mendapatkan pembagian blangko. Padahal, dirinya sudah rela jauh-jauh datang dari Desa Sari Harapan untuk melakukan percetakan.

“Saya tiba di sini jam 9 pagi namun blangko sudah dinyatakan habis, kalau begini terus sampai kapan kami sekeluarga bisa memiliki KTP elektronik,” keluhnya. c-may