PALANGKA RAYA/tabengan.com – Kontestasi dalam Pemilihan Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2020 semakin menunjukkan siapa saja yang akan maju. Sejumlah nama kian mengerucut ramaikan bursa penantang petahana. Kali ini yang muncul pasangan Willy Midel Yoseph dan Ujang Iskandar, berpotensi merebut kursi Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng mendatang.
Tokoh masyarakat Wenteng Asang menilai, apabila memang nantinya Willy dan Ujang berpasangan, ini menjadi persatuan wilayah timur dan barat. Willy-Ujang pilihan yang sangat tepat dalam memimpin Kalteng ke depan. Tentu akan banyak perubahan yang dilakukan keduanya, mengingat latar pendidikan dan pengalaman yang dimiliki.
Wenteng menyebut, bersatunya Willy-Ujang sebuah pilihan yang sangat tepat bagi Kalteng. Ada cukup banyak pertimbangan mengapa kedua sosok ini layak, dan tepat dalam memimpin Kalteng pada periode mendatang. Keduanya merupakan pribadi dengan sumber daya manusia (SDM) yang mempuni. Sebagaimana diketahui, keduanya memiliki latar pendidikan yang tinggi.
Dikatakan Wenteng, masyarakat Dayak sangat menyambut baik, apabila Willy-Ujang bisa bersatu. Keduanya sosok pemimpin dengan SDM yang mumpuni, politisi sejati, dan juga memiliki rekam jejak dengan keberhasilan sebagai pemimpin di daerah masing-masing.
“Sekarang ini era milenial, semua digerakkan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju. Diperlukan kecepatan dan kecakapan dalam menangkap peluang yang serba mengandalkan teknologi itu,” kata Wenteng di Palangka Raya, Selasa (21/1).
Willy-Ujang, kata Wenteng, diyakini akan mampu memberikan perubahan besar dan pesat bagi kemajuan Kalteng. Dampak dari perubahan dan kemajuan itu sendiri, dirasakan masyarakat dengan semakin sejahtera. Tentu, berbicara kualitas ada begitu banyak putra-putri terbaik Kalteng yang mumpuni untuk memimpin Kalteng. Semakin banyak yang maju, akan semakin banyak pula pilihan.
Willy-Ujang, tambah Wenteng, memiliki SDM yang mumpuni. Keduanya sama-sama pernah memimpin kabupaten masing-masing selama dua periode. Artinya, modal dasar sebagai pemimpin atau kepala daerah sudah ada, tidak perlu belajar lagi, melainkan tahu apa yang harus dikerjakan dan dilakukan. Tinggal melakukan eksekusi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab. ded