BUNTOK/tabengan.com – Kebakaran hebat kembali terjadi di wilayah Barito Selatan. Setelah menghanguskan 10 bangunan di Desa Damparan, Kecamatan Dusun Hilir, Senin (27/1) dini hari, jago merah kembali mengamuk di RT 05 dan RT 08 Desa Tarusan, Kecamatan Dusun Utara, Selasa (28/1) dini hari.
Akibat kebakaran tersebut, sedikitnya 17 rumah warga, 5 bangunan sarang burung walet, dan 1 bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Tarusan ludes terbakar. Musibah ini berlangsung hampir 4 jam. Dari pukul 00.00 WIB sampai dengan pukul 04.00 WIB.
Beruntung, meskipun kebakaran melumat habis semua bangunan, kejadian tersebut tidak menelan korban jiwa. Sementara 2 unit rumah lainnya hanya terkena imbas kebakaran.
“Untungnya kebakaran ini tidak menimbulkan korban jiwa,” ujar Kepala Desa Tarusan Sabarudin kepada Tabengan melalui rilis resminya, Selasa.
Sabarudin menceritakan, berdasarkan keterangan dari sejumlah saksi, penyebab kebakaran diduga berasal dari dapur Ahmad Kusasi, warga RT 08, yang kemudian merambat ke bangunan lainnya.
Karena jauh dari pusat kota dan tidak memiliki peralatan pemadam kebakaran, maka pihak Pemdes bersama para warga berjuang memadamkan api hanya dengan peralatan seadanya.
“Setelah itu, api dengan cepat merambat ke rumah dan gedung walet serta bangunan SD. Untung perangkat desa bersama warga secara swadaya memadamkan api dan pada pukul 04.00 WIB api berhasil dipadamkan,” katanya.
Ia juga menjelaskan, akibat kejadian tersebut, kerugian yang dialami ditaksir mencapai miliaran rupiah, mengingat yang terbakar adalah 17 bangunan rumah, 1 sekolah dan 5 bangunan sarang walet, serta ditambah 2 rumah warga yang terdampak.
“Untuk jumlah Kepala Keluarga (KK) korban kebakaran adalah sebanyak 22 KK atau 75 jiwa, dan 20 orang di antaranya balita,” terangnya.
Di Parenggean Barak 6 Pintu Ludes
Sementara itu, sebuah barak 6 pintu di Jalan Kalikasa, Kelurahan Parenggean, Kecamatan Parenggean, Kabupaten Kotawaringin Timur, juga ludes dilalap api, Selasa pagi. Selain barak, sebuah rumah toko di sampingnya juga terbakar di bagian atapnya. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut, namun kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Siyono, Camat Parenggean, saat dikonfirmasi mengungkapkan, saat terjadi peristiwa kebaran tersebut, sebagian penghuni barak sedang tidak berada di lokasi.
“Jadi penghuni barak saat kebakaran ada yang sedang di kebun dan ada juga yang bekerja. Yang ada di sana hanya penghuni yang punya warung di barak itu,” terangnya.
Di sampaikan, barak 6 pintu berkonstruksi kayu itu, 3 pintu di antaranya diisi oleh 3 keluarga, Agus Setiawan, Handani dan Fransisko. Dua pintu lagi disewa untuk gudang sembako, sedangkan 1 pintu kosong.
“Banyak barang milik penghuni yang ikut terbakar, seperti sepeda motor, kemudian kasur, bahan makanan serta surat-surat penting. Sebagian besar tidak sempat diselamatkan,” lanjutnya.
Kapolres Kotim AKBP Mohammad Rommel SIK saat dikonfirmasi melalui Kapolsek Parenggean AKP I Kadek Dwiyoga Sidhimantra membenarkan terjadinya kebakaran tersebut. Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan. c-dan/c-arb