PALANGKA RAYA/tabengan.com – Terus berkembangnya informasi melalui media sosial kerap membuat kaum milenial harus terjerumus di balik jeruji besi. UU Informasi dan Teknologi Elektronik (ITE) kerap menjadi momok menakutkan jika salah dalam bermedsos. Pentingnya bijak dalam bermedsos melalui metode saring sebelum sharing, diharapkan mengurangi angka kaum milenial dalam terjerat kasus hukum.
Hal inilah yang gencar dilakukan Polda Kalimantan Tengah melalui Bidang Hubungan Masyarakat (Bid Humas). Berbagai kegiatan pun dilakukan, termasuk Ngopi Bareng dengan netizen milenial yang berlangsung di RM Happy Rasa, Jalan Rinjani, Jumat (31/1) malam. Puluhan netizen milenial yang sudah dipilih, diundang guna memberikan testimoninya terhadap perkembangan dan kegunaan media sosial bagi kehidupan sehari-hari.
“Pada hari ini kita dari Bid Humas sengaja bertemu dan ngopi bareng dengan netizen milenial. Tujuan kita tentunya membina netizen khususnya kaum milenial,” ucap Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Pol Hendra Rochmawan. Disebutkan, dari tahun ke tahun medsos turut berdampak negatif karena kurang bijak dalam menggunakannya. Tidak saring sebelum sharing. “Pembinaan dan edukasi selalu kita berikan. Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi mereka untuk menyelamatkan generasi muda terhadap dampak negatif medsos,” tuturnya.
Dede, salah satu netizen milenial dalam testimoninya mengatakan jika medsos memiliki beragam dampak positif jika digunakan secara benar. Baik mendekatkan dengan teman yang jauh maupun sebagai sarana mencari uang melalui jual beli. “Tentunya kita harus bijak dalam bermedsos. Bagi saya, medsos digunakan untuk menambah teman, mendekatkan teman yang jauh bahkan mencari uang melalui jual beli online,” terangnya. fwa
