PALANGKA RAYA/tabengan.com – Nasib malang menimpa TA, seorang siswi Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Palangka Raya. Diduga karena canda berlebih dengan temannya, remaja cantik tersebut harus terbaring lemah di rumah sakit. Tulang ekornya mengalami cedera setelah terjatuh ke lantai saat hendak duduk di kursi sekolah.
Informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (19/2). Kala itu, TA bermaksud duduk di kursi kelas, saat itulah temannya bermaksud bercanda lalu menggeser kursi, dan membuat korban terjatuh ke lantai.
“Iya ada, kejadiannya kemarin, tapi siswanya sudah keluar dari rumah sakit, hanya trauma tulang dan rawat terapi jalan,” ucap salah satu pihak SMPN 2 Palangka Raya ketika dibincangi Tabengan, Kamis (20/2).
Sementara itu, informasi salah seorang orang tua siswa setempat menyebutkan, peristiwa ini terjadi yang kedua kalinya di SMPN 2 Palangka Raya. Beberapa bulan sebelumnya terjadi hal sama, seorang siswa terpaksa diamputasi ujung jarinya setelah kursi yang ditendang temannya mengenai jarinya.
Kepala SMPN 2 Palangka Raya Sirajudin, ketika dikonfirmasi Tabengan atas kejadian 2 kasus ini tidak memberikan tanggapan. Upaya komunikasi melalui sambungan telepon dan pesan aplikasi WhatsApp, juga tidak digubris oleh yang bersangkutan.
“Bapak lagi keluar, kemungkinan sampai sore karena ada kegiatan di luar,” ucap pihak sekolah ketika Tabengan coba konfirmasi langsung ke kantor Kepsek SMPN 2, Kamis siang.
Informasi terbaru menyebutkan, kedua kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya Fauliansyah tidak menampik adanya kejadian tersebut. Dikatakan, Disdik sudah menerima laporan melalui lisan atas insiden itu.
“Setelah ada laporan itu, saya tugaskan Kabid Pembinaan SMP dan Kasinya untuk mengikuti perkembangan. Selaku Kadisdik, saya menyayangkan terjadinya kejadian tersebut,” tuturnya.
Dia berharap ke depan jangan sampai terjadi lagi hal-hal seperti ini. Bukan hanya di sekolah itu, tapi di seluruh sekolah yang ada di Kota Palangka Raya.
“Kita tahu jika anak-anak terkadang suka bermain dan bercanda kelewatan. Untuk itu kita akan koordinasikan dengan guru-guru, terutama guru bimbingan konseling, terkait pengawasan terhadap siswa,” kata Fauliansyah saat ditemui Tabengan, Kamis.
Kadisdik masih menunggu informasi Kasi yang diminta memantau kejadian itu, bagaimana prosesnya antara kepala sekolah, anak dan orang tuanya. Dia belum bisa katakan jika hal tersebut keteledoran pihak sekolah, karena bagaimanapun itu suatu kejadian yang tanpa didasari unsur kesengajaan, dan tentu tak diinginkan, dan juga di luar sepengetahuan guru.
“Untuk itu, kita akan ingatkan kembali pihak sekolah, terutama guru BK, agar lebih intensif lagi mengawasi anak-anak didiknya,” pungkasnya. fwa/rgb