Willy Siap Bertarung di Pilgub Kalteng

BUNTOK/tabengan.com – Anggota DPR RI Willy M Yoseph menyatakan kesiapannya menjadi calon Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah dan siap bertarung pada Pilgub 2020 ini untuk merebut kursi orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai.

Pernyataan Willy tersebut disampaikan usai menggelar reses di GPU Jaro Pirarahan Buntok, Kabupaten Barito Selatan, yang dihadiri para pejabat lingkup Pemkab setempat, tokoh adat, tokoh agama dan kepala desa se-Barsel, Rabu (11/3).

Anggota Komisi VII DPR RI yang membidangi energi, riset, teknologi dan lingkungan hidup ini mengakui dengan jujur kalau dirinya sudah mendaftar sebagai Cagub Kalteng periode tahun 2020-2025 mendatang.

Dikatakan, sebagai kader PDIP, dirinya tinggal menunggu keputusan partai, mengingat untuk pencalonan gubernur dan wakil gubernur, mekanisme sepenuhnya diatur oleh partai.

“Sebagai kader PDIP, saya siap menjadi calon gubernur, terlebih untuk bertarung merebut kursi orang nomor satu di Bumi Tabun Bungai ini. Hal tersebut bila diberikan waktu dan kesempatan dari partai,” ucapnya.

Disinggung siapa saja yang berpotensi menjadi pasangannya nanti, menurut Willy, hal itu bisa diatur atau dicocok-cocokkan saja. Tinggal melihat siapa saja para calon wakil gubernur yang memiliki visi dan misi yang sama.

Menurut mantan Bupati Murung Raya dua periode ini, kader PDIP cukup banyak yang layak dan memiliki kualitas yang baik. Di sisi lain, melihat jumlah kursi yang duduk di legislatif, partai ini mampu mengusung sendiri calon gubernurnya tanpa harus ada tambahan dari partai lain.

Menurutnya, calon gubernur dan wakil gubernur yang akan mengikuti Pilgub 2020 semuanya berasal dari kader terbaik PDIP. Karena seluruh kader adalah “merah putih”, jadi siapa saja kadernya memiliki peluang menjadi calon untuk mengikuti Pilgub Kalteng nanti.

Artinya, kata Willy, calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilgub Kalteng 2020 ini hanya dari kader terbaik dari PDIP itu sendiri. Namun demikian, bukan tidak mungkin juga kolaborasi dengan partai lain. Misalnya calon gubernur dari kader PDIP dan wakilnya dari kader partai lain, dan itu sangat mungkin terjadi. c-lis