PALANGKA RAYA/tabengan.com – Pelayanan dalam instansi maupun institusi menjadi sebuah instrument penting, sebagai ujung tombak di lingkup masyarakat. Keberadaannya sendiri tidak hanya berdampak pada persepsi publik, namun juga menjadi tolak ukur keberhasilan.
Terkait pembayaran pajak kendaraan, yang notabene dilaksanakan jajaran Sistem Administrasi Satu Atap (Samsat) di daerah, pelayanan juga mendapat harapan tidak hanya mencakup di perkotaan saja, namun juga pelosok pedesaan. Anggota Komisi I DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), Ferry Khaidir menuturkan, banyak konstituen yang mengharapkan pembayaran pajak kendaraan, bisa dilakukan hingga ke pedesaan.
“Hal ini juga berkaitan dengan kemudahan menyangkut pelayanan Samsat, khususnya hingga ke desa-desa, dimana banyak masyarakat yang mengharapkan layanan tersebut ditindaklanjuti di wilayah mereka,” ujarnya kepada awak media belum lama ini.
Salah satunya seperti di Dapil asal legislator muda tersebut, yaitu Kabupaten Kotim dan Seruyan. Masyarakat disana berharap adanya Unit Pelayanan Teknis (UPT) pembantu, yang bisa memberikan pelayanan serta memungut pajak di wilayah setempat. Artinya warga tidak lagi harus menempuh jarak cukup jauh, ke pusat kota untuk membayar pajak atau persoalan administrasi lainnya.
Selain itu yang juga penting untuk diwujudkan seperti perlunya mobil keliling, yang siap melayani masyarakat terkait kewajiban membayar pajak tersebut. Ferry menilai di pelosok pedesaan maupun kecamatan/kelurahan yang ada, jumlah penduduk atau wajib pajak juga sangat banyak.
“Melalui konsep-konsep seperti ini, secara tidak langsung jemput bola yang dilakukan pemerintah, berdampak positif bagi antusias masyarakat dalam membayar pajak,” ucap politisi dari PDI Perjuangan tersebut. Bahkan, ucap dia, tidak ada lagi rasa malas atau enggan dengan alasan atau kendala jarak tempuh jauh, dalam hal membayar pajak sebagai kewajiban masyarakat. drn