APD Terbatas, Tenaga Medis Puskesmas Sungai Rangit Gunakan Mantel

PANGKALAN BUN/tabengan.com – Meskipun kelengkapan Alat Pelindung Diri (APD) terbatas, para medis tetap harus memberikan pelayanan kepada masyarakat yang datang ke Puskesmas. Seperti dialami oleh Puskesmas Sungai Rangit Kecamatan Kumai, hanya menggunakan APD seadanya seperti mantel/jas hujan tiap hari harus memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Salah seorang dokter di Puskesmas Sungai Rangit, dr Novi Davitsen menyatakan, hampir tiap hari masyarakat yang datang berobat mencapai 10 sampai dengan 15 orang yang terdiri dari pasien common cold, ISPA dan pasien yang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP).

“Kita manfaatkan yang ada sebagai alat pelindung diri, karena saat ini APD selain sulit juga harganya sangat mahal. Namun demikian, keterbatasan tidak mengurangi semangat kami mengabdi kepada masyarakat karena ini bagian dari tugas kami,” kata Novi Davitsen kepada Tabengan, Rabu (1/4/2020).

Bahkan, kata Novi Davitsen, pada saat meningkatnya angka Covid-19 di berapa daerah terjangkit, Puskesmas Sungai Rangit pun membuat ruangan sendiri untuk pelayanan ISPA dan ruangan khusus Covid-19 demi menghindari terjadinya penularan.

“Kami manfaatkan ruangan yang ada dengan memisahkan ruangan khusus Covid-19 ini dengan yang lainnya. Ruangan khusus Covid-19 ini bagi masyarakat yang berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG), ODP maupun Pasien Dalam Pengawasan (PDP), kami harus lakukan screening dari pendaftaran jika ada yang mengarah ODP, maka kami arahkan ke ruangan Covid-19,” terangnya.

Saat ini, lanjut dia, ODP yang masuk wilayah Puskesmas Sungai Rangit ada 12 orang dengan usia rata-rata 25 tahun hingga 40 tahun. Saat ini pihaknya pun tetap waspada terhadap orang tanpa gejala mengingat saat ini banyak warga Kabupaten Kotawaringin Barat yang melakukan pulang kampung ke sini (Kobar). Apalagi bagi mereka yang baru datang dari daerah terjangkit maka harus terus dipantau perkembangan kesehatannya selama 14 hari.

“Kami pun selalu memberikan imbauan kepada masyarakat yang baru tiba dari daerah terjangkit agar mau mendatangi Puskesmas, ataupun lapor ke RT agar kami bisa mendatangi untuk dilakukan pemantauan kesehatannya,” katanya. c-uli