44 Santriwati dari Martapura Harus Jalani Isolasi Mandiri

PANGKALAN BUN/tabengan.com – Sebanyak 44 santriwati Pondok Pesantren Darul Hijrah Putri yang baru datang dari Martapura, Kalimantan Selatan, harus melakukan isolasi mandiri mengingat mereka baru tiba dari daerah zona merah dan masuk ke daerah zona merah, Pangkalan Bun, Rabu (15/4/2020).

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat Ahmad Sulkan mengatakan, sekitar pukul 05.30 WIB sebanyak 44 santriwati tiba di Terminal Natai Suka Kelurahan Baru Kecamatan Arut Selatan. Sebelum kembali ke rumah masing-masing ke-44 santriwati yang menuntut ilmu di Pondok Pesantren Darul Hijrah Putri Martapura itu diberikan edukasi tentang pencegahan penyebaran Covid-19.

“Mereka ini (santriwati) asal Kobar yang kebetulan baru tiba dari Pondok Pesantren Darul Hijrah Putri di Martapura karena agenda pondok pesantren sedang libur. Karena mereka baru tiba dari daerah zona merah dan masuk ke daerah zona merah lagi maka kami pun meminta agar mereka mau isolasi mandiri selama 14 hari ke depan,” kata Sulkan kepada Tabengan, usai melakukan pengecekan suhu tubuh terhadap 44 santriwati yang baru tiba di Pangkalan Bun.

Menurut Sulkan, setelah dilakukan pengecekan suhu tubuh terhadap 44 santriwati, rata-rata suhu tubuhnya 36 derajat celsius, tidak ada yang menunjukan gejala klinis Covid-19 sehingga semuanya boleh kembali ke rumah masing-masing dan langsung isolasi mandiri.

“Tadi kami juga memberikan edukasi kepada 44 santriwati tentang bahaya Covid-19, selama melakukan isolasi mandiri agar tidak melakukan aktivitas di luar rumah, selalu jaga jarak, dan segera berobat jika mengalami gejala seperti batuk, pilek, demam atau pun sesak napas,” kata Sulkan. c-uli