PALANGKA RAYA/tabengan.com – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Sugianto Sabran menyebut bahwa kondisi perekonomian di daerah ini turun akibat pandemi Covid-19.
Karena itu, untuk penanganan dampak sosialnya, Pemprov Kalteng selain mengusulkan penambahan jumlah penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT), juga meminta kepada Kementerian Sosial menaikan kuota beras dari 200 ton menjadi 1.000 ton.
Hal tersebut diungkapkan Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran, saat Video Conference (Vidcon) dengan Menteri Sosial RI Juliari P. Batubara, di Istana Isen Mulang, baru-baru ini
Berdasarkan data 2019 BPS, bahwa di Kalteng ini memiliki 813.126 Kepala Keluarga (KK). Dari jumlah tersebut, yang menerima BLT yaitu 75.000 KK. Namun dengan adanya pandemi Covid-19 saat ini, jumlah penerima BLT ditambah, bahkan kalau memungkinkan, paling tidak agar disamakan dengan Kalimantan Barat sebanyak 200.000 KK.
“Karena yang terdampak (Covid-19) ini sangat luar biasa. Seperti para pedagang bakso, tukang ojek dan lainnya, kondisi ekonominya saat ini turun semua. Bahkan mereka ada yang tidak mampu untuk membeli beras dan untuk membayar kos,” ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, untuk menghadapi Covid-19 ini, sehingga Pemerintah Provinsi Kalteng memperpanjang ststus tanggap darurat bencana pandemi Covid-19 di daerah itu, hingga 25 Juni 2020 mendatang.
Selaku Gubernur Kalteng, ia juga sudah menyiapkan anggaran untuk menangani Covid-19 ini yaitu sebesar Rp500 miliar dan saat ini yang sudah ada dananya sebesar Rp300 miliar.
Tidak hanya Pemerintah Provinsi, ujar Sugianto, Pemerintah Kabupaten/Kota di Kalteng juga menyiapkan anggaran untuk membantu masyarakat di daerahnya masing-masing. Namun kerna banyaknya masyarakat yang terdampak, sehingga dukungan dari Pemerintah Pusat sangat diharapkan. dkw