Gubernur Pantau Kondisi Kalteng Melalui Udara

Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran berada dalam helikopter untuk memantau wilayah Kalteng, Rabu (29/4).

PALANGKA RAYA/tabengan.com – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Sugianto Sabran melakukan monitoring melalui udara, menggunakan helikopter, untuk melihat kondisi wilayah, khususnya di pelosok desa yang sulit dijangkau dari darat.

Monitoring udara juga dilakukannya untuk melihat kondisi wilayah di tengah situasi pandemi Virus Corona atai Covid-19, di samping untuk mengevaluasi program bantuan bagi masyarakat, baik secara pribadi yang sudah berjalan ataupun dari pemerintah provinsi dan pusat.

Gubernur Kalteng bersama anggota Komisi III DPR RI dari Dapil Kalteng H. Agustiar Sabran terbang dari Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, kemudian memantau di wilayah Seruyan dan Kotawaringin Timur, sebelum mendarat di Kota Palangka Raya, Rabu (29/4).

“Kami melihat di pedalaman desa dari udara. Ada wilayah yang sulit dilalui akses darat atau mobil menuju ke warga. Di sana harus menggunakan perahu atau kelotok karena akses menuju ke komplek warga tidak tembus dari darat. Ini jadi bahan evaluasi kami dalam penyaluran bantuan atau kunjungan kerja melihat pembangunan di wilayah pelosok,” kata Sugianto.

Orang nomor satu di Kalteng itu menyebutkan, dari monitoring udara tersebut terlihat aktivitas di wilayah sungai di Sampit, Seruyan, Pangkalan Bun, hingga Katingan, dan aktivitas di Sungai Kahayan.

“Kami terus berupaya semaksimal mungkin untuk dapat memberikan bantuan Sembako dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dengan menjangkau sampai pelosok desa untuk masyarakat secara bertahap,” ujarnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, dari udara kami bisa melihat dari atas wilayah dan aktivitas sungai dan dunia usaha pertambangan atau perkebunan.

Pengalaman saat memantau sektor pertambangan di Daerah Aliran Subgai (DAS) Barito dan Sampit, ia melihat aktivitas banyak namun royaltinya sedikit. Setelah kami tegas dan mengawasi pajak dan royalti, rupanya hasil untuk Kalteng tinggi dan banyak.

Buktinya, waktu 2017-2019 bisa tembus di angka Rp2 triliun, di mana saat mulai menjabat tahun 2016, hanya mencapai rata rata di bawah Rp800 miliar. Itu komitmen untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kalteng agar dapat terus naik. dkw