PALANGKA RAYA/tabengan.com – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng) menjadikan momentum Hari Bakti Dokter Indonesia yang tahun ini memasuki usia ke-112, untuk memotivasi para dokter, setelah kurang lebih 3 bulan berjuang melawan virus Corona (Covid-19).
Ketua IDI Wilayah Kalteng dr Mikko U Ludjen menyampaikan, hidup berdampingan dengan Covid-19, tapi juga jangan lupa tetap berjuang melawan virus ini. Tetap harus memerhatikan keselamatan diri. Jangan berjuang tapi tanpa peralatan pelindung diri yang lengkap karena sangat berbahaya.
“Saya tahu mereka punya keberanian, keikhlasan dan jiwa yang kuat untuk menghadapi masalah ini, memiliki semangat pantang menyerah dan berbuat yang terbaik untuk bangsa dan negara sampai titik darah penghabisan,” kata Mikko, Rabu (20/5).
Mikko juga mengharapkan kepada para sejawat dalam menjalankan tugas, dilakukan dengan seikhlas mungkin dan berbuat yang terbaik, kalau bisa pasien tidak meninggal karena satu nyawa sangat berharga. Selalu waspada dan harus lebih hati-hati karena Covid-19 bukan virus biasa, penderitanya bisa pneumonia dan bisa menyebabkan kematian. Itulah yang harus dicegah.
“Dan juga kepada masyarakat kami harapkan, ikuti protokol pencegahan Covid-19. Sekarang kita hadapi dunia yang baru, harus memerhatikan kebersihan dan kesehatan, sebab kalau tidak seperti itu, pasien penderita Covid sembuh dan juga tidak menutup kemungkinan bisa meninggal,” imbuh Mikko.
Sementara itu, Sekretaris IDI Wilayah Kalteng dokter Tagor Sibarani menambahkan, Hari Bakti Dokter Indonesia dirayakan pada 20 Mei setiap tahun dan juga bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional Indonesia, motor penggeraknya para dokter senior terdahulu dari profesi dokter salah satunya Budi Utomo.
“Itu yang membuat hari kebangkitan ini identik dengan Hari Bakti Dokter Indonesia. Pada saat ini dokter Indonesia berharap, inilah kebangkitan nasional Indonesia yang kedua. Berjuang untuk melawan biologis dalam hal ini virus Corona sebagai musuh kita,” kata Tagor.
IDI Wilayah Kalteng juga memberikan piagam penghargaan kepada dokter, membagikan alat pelindung diri dan masker N95 di Aaula Bapelkes, Rabu (20/5) sebagai bentuk motivasi. Tidak ada kemeriahan dalam perayaan hari bakti dokter tahun ini.
Dirayakan secara sederhana, dengan tetap memerhatikan protokol pencegahan Covid 19, berdiri jarak 2 meter, memakai masker dua lapis dan jendela dibuka. Sebagai manusia biasa dokter juga tentu ada rasa khawatir tapi karena sumpah profesi yang harus dijalankan sehingga mau tidak mau harus dijalankan dengan berbagai resiko.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng dr Suyuti Syamsul mengapresiasi kerja keras para dokter yang selama ini sudah berjuang keras di garis depan dalam merawat pasien Covid-19 maupun penderita penyakit lainnya di seluruh rumah sakit yang ada di Kalteng.
“Saya berterima kasih atas kerja keras mereka selama ini, tidak hanya melayani pasien Covid-19, tapi hampir seluruh pasien di berbagai rumah sakit di Kalteng maupun tempat praktik,” imbuh Suyuti, yang juga sebagai Penasihat IDI Wilayah Kalteng.
Menurut Suyuti, IDI sebagai organisasi maupun personal anggotanya, banyak terlibat dalam aktivitas kemasyarakatan, hal itu sebagai sebuah ekspresi dari internalisasi kedekatan dengan masyarakat selama ini. Secara umum dokter pengabdiannya luar biasa untuk kemanusiaan kepada masyarakat dan bangsa. Bentuk pengabdian kepada masyarakat tergantung menerjemahkannya. yml