Hukrim  

Bebas dari Penjara, Seniman Bernazar Bagi Tali Asih Sepanjang Jalan

PALANGKA RAYA/tabengan.com – Endang Harianto alias Dadang Nekad langsung bersujud sekeluarnya dari pintu gedung Rumah Tahanan Kelas IIA Palangka Raya, Sabtu (23/5/2020).

“Ini suatu hikmah dan hidayah dari Yang Maha Kuasa. Saya hendak kembali berkarya sebagai seniman,” ucap Dadang. Musikus, pencipta lagu dan penyelenggara event organizer itu dalam perjalanan pulang ke rumahnya juga membagikan sejumlah tali asih kepada beberapa warga kurang mampu yang dia temui sepanjang perjalanan.

Meskipun telah menjalani 4 bulan penjara atas tuduhan pengancaman, hingga kini Dadang bersikukuh membantahnya. Suriansyah Halim selaku Penasihat Hukum menyatakan alasan Dadang menerima putusan hanya karena dapat bebas sebelum lebaran sehingga dapat berkumpul dengan keluarganya.

“Dadang tidak pernah mengancam. Dia hanya bersikeras berusaha mempertemukan anak dengan istrinya,” imbuh Halim.

Dalam surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) perkara berawal ketika Dadang bersama anaknya datang untuk bertemu istrinya, Jihan yang baru datang dari Kalimantan Barat ke salah satu hotel berbintang di Kota Palangka Raya, Minggu (6/10/2019) malam.

Resepsionis hotel, Rina dan Tari memberitahu Dadang bahwa Jihan sudah check out atau keluar dari hotel. Dadang meminta Rina membuka kamar Jihan untuk membuktikan. Manager, Helmi dan Manager Front Office, Djamal juga datang namun tidak bersedia membuka kamar Jihan karena prosedur keamanan hotel melarangnya. JPU menuding Dadang melempar pembatas tamu ke Djamal namun berhasil dihindari. Untuk menghindari keributan lebih lanjut, Djamal membuka kamar 607 yang tadinya ditempati Jihan. Setelah melihat kamar kosong dan melihat catatan check out barulah Dadang pulang. Pihak hotel yang tidak terima dengan kejadian itu mengadu ke pihak kepolisian yang memproses secara hukum kasus itu. Dadang terjerat Pasal 335 KUHP tentang pengancaman.

“Tidak benar Dadang melempar barang kepada orang lain. Pembatas tamu itu cukup berat untuk Dadang yang bertubuh kecil sehingga dia melemparkannya tanpa arah,” tanggap Halim. Dadang mengaku kesal karena bersama anaknya sudah menunggu tiga jam tanpa kepastian istrinya ada atau tidak di hotel itu. dre