PALANGKA RAYA/tabengan.com – Wabah penyakit akibat infeksi virus akan hilang ketika mayoritas populasi kebal, atau dengan kata lain individu berisiko terlindungi oleh populasi umum.
Sehingga virus akan sulit menemukan host atau inang untuk menumpang hidup dan berkembang. Kondisi itu disebut dengan Herd Immunity atau kekebalan kelompok.
Ketua DPRD Kota Palangka Raya, Sigit K Yunianto mengungkapkan, secara teori jika suatu penyakit menular sudah menginfeksi sejumlah tertentu, otomatis herd immunity terbentuk.
Apalagi adanya anggapan akibat ketiadaan kesadaran masyarakat yang kuat, para petugas medis dan petugas satgas sudah sangat lelah tangani pandemi. Kondisi seperti ini dikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya herd immunity.
“Herd immunity atau kekebalan kelompok ini sangat tidak disarankan karena secara umum seperti ungkapan ‘hidup syukur mati ya terserah. Ini sangat bahaya. Untuk itu kami mendorong agar masyarakat harus bergotong royong bersama-sama untuk melawan pandemi Covid-19,” kata Sigit, Selasa (26/5).
Politisi PDI Perjuangan ini menjelaskan, pada kondisi herd immunity, kekebalan terhadap virus Covid-19 baru akan terbentuk setelah mayoritas kelompok masyarakat sudah terinfeksi terlebih dahulu. Semakin menularkan suatu penyakit, semakin banyak penduduk yang terinfeksi sebelum terbentuknya herd immunity dengan sendirinya.
“Jangan mengambil resiko dan jangan sampai ada korban jiwa lagi dari Covid-19 ini, apalagi jika harus membiarkan 70 persen populasi penduduk kita terinfeksi virus sehingga akan mendapatkan kekebalan antibodi secara alami. Kita tidak tahu seberapa banyak yang akan bertahan. Lebih baik menggunakan langkah lain yang lebih aman,” jelasnya.
Karena itu, Sigit meminta agar masyarakat tetap mematuhi anjuran pemerintah dan protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Sebab anjuran pemerintah tidak membunuh masyarakatnya, namun tetap melindungi masyarakatnya dengan cara berdamai dengan Covid-19, asalkan masyarakat harus bisa mengubah gaya hidup dengan olahraga teratur dan minum vitamin dan makanan yang sehat.
Serta mengubah lingkungan menjadi hidup sehat denganmenggunakan masker, menghindari kerumunan, selalu cuci tangan, dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
“Menurut hemat saya, konsep New Normal seperti yang telah digaungkan pemerintah RI, suka tidak suka akan dijalankan demi memulihkan bangsa ini setelah diserang pandemi Covid-19. Dengan catatan, masyarakat harus mengubah perilaku yang baik seperti diatas demi mendorong tingkat keberhasilannya dan memulihkan keadaan kita seperti sedia kala,” kata Sigit.rgb