TAMIANG LAYANG/tabengan.com – Untuk memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19, Gubernur Kalteng dengan tegas meminta meminta kepada petugas posko pengawasan di Pasar Panas, Kelurahan Taniran Kecamatan Benua Lima dan Desa Bentot Kecamatan Patangkep Tutui, Kabupaten Barito Timur, bersikap tegas menjaga perbatasan .
Namun faktanya walaupun di dua tempat wilayah perbatasan tersebut dijaga ketat oleh petugas posko perbatasan, banyak pedagang yang lolos dari posko penjagaan tersebut.
Dari pantauan lapangan di lokasi Pasar Mingguan Ampah Kota, Kecamatan Dusun Tengah, Jumat (5/6), para pedagang dari wilayah Kalsel bisa lolos dari penjagaan para petugas jaga pos perbatasan dan tetap berjualan bebas.
Parahnya lagi, kebanyakan dari pedagang dan pengunjung pasar tidak mentaati protokoler kesehatan dan anjuran pemerintah untuk menggunakan masker saat keluar rumah.
Menikapi hal itu, Camat Dusun Tengah Supadi mengatakan untuk pasar mingguan masih memakai aturan Dinas Perdagangan, dan yang diperbolehkan adalah berjualan sembako. Kalau ada pedagang yang berjualan di luar sembako, untuk sementara dimasa berkembangnya penularan Covid-19, seharusnya ada ketegasan dari Dinas Perdagangan dan Kepala UPT pasar untuk melakukan penertiban .
“Saya sebenarnya berharap posko perbatasan bisa melarang masuk bagi pedagang dari Kalsel agar tidak berjualan di wilayah Bartim, kalau tidak membawa surat bebas Covid-19 melalui tes swab,” kata Supadi.
Menurut Supadi untuk penertiban Pasar Ampah dimasa pandemi ini, pada Jumat pekan lalu, sudah diberitau agar menunda berjualan semasa pandemi ini. Tapi mereka (Pedagang) masih berjualan .
” Kuncinya kalau melakkukan penertiban atau melarang sementara para pedagang asal Kalsel, di Posko Benua Lima dan Posko Patangkep Tutui harus berani bertindak tegas dan melarang bagi pedagang dari Kalsel yang mau masuk ke Kalteng, kecuali pedagang sembako,” tegasnya.
Dia berharap kerjasama di pos perbatasan bisa maksimal untuk menjaga pedagang yang dari Kalsel agar di dalam wilayah Bartim bisa mengurangi dampak penularan Covid -19. Namunnjika pedagang asal Kalsel tidak disetop di posko dan lolos sampai Ampah, kita yang menanggung akibatnya,” kata Supadi.c-yus