PALANGKA RAYA/tabengan.com – Sekretaris Daerah Kalteng Fahrizal Fitri mengatakan, saat ini kita memang sudah berada dalam status bencana Covid-19 dan sebentar lagi kita akan memasuki musim kemarau, dimana memiliki resiko yang tinggi bisa mengalami kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Adapun keterkaitan antara Covid-19 dengan kebakaran hutan dan laha, salah satu dampaknya adalah dapat mengganggu kesehatan pada infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), ujarnya Fahrizal, saat memimpin Peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia 2020 tingkat Provinsi Kalteng, yang dilaksanakan melalui video conference, di Aula Eka Hapakat, lantai III Kantor Gubernur Kalteng, pekan lalu.
Kegiatan tersebut juga diikuti Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota se-Kalteng.
Menurutnya, bahwa Covid-19 ini juga salah satu virus yang berpengaruh terhadap saluran pernafasan atau pneumonia, hal ini juga yang harus menjadi perhatian kita, ujarnya.
Serta bagian sosialisasi kepada masyarakat, bahwa apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan, maka akan menimbulkan kabut asap, sehingga dampak utamanya adalah pada kesehatan masyarakat sekitar, ujarnya.
Cara tubuh merespon juga berbeda-beda, ada yang rentan terhadap asap sehingga akan mengakibatkan turunnya imun tubuh seseorang, katanya.
Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI, Siti Nurbaya, dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah Kalteng mengatakan, Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki hutan tropis dengan keanekaragaman hayati yang sangat tinggi, sehingga menyandang predikat mega-biodiversity country.
Oleh karenanya, Indonesia berperan strategis dalam menjaga stabilitas ekosistem global. Terbukti dunia menaruh atensi yang begitu tinggi terhadap keanekaragaman flora dan fauna Indonesia.
Keanekaragaman hayati merupakan pondasi pendukung semua kehidupan di daratan, lautan dan udara, mempengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia, mulai dari kesehatan, menyediakan udara dan air yang bersih, makanan, obat-obatan dan mitigasi perubahan iklim.
Merubah atau menghilangkan salah satu komponen dari jaringan keanekaragaman hayati, akan menyebabkan seluruh sistem berubah dan menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan manusia. dkw