PALANGKA RAYA/tabengan.com – Ribuan pedagang menolak rencana penutupan Pasar Besar oleh Pemerintah Kota Palangka Raya. Penutupan dianggap sangat memberatkan karena perekonomian pedagang yang kini kian melemah pasca-pandemi Covid-19.
Ketua RT 01 RW 15 Pasar Besar Siti Fatimah mengatakan, rapat bersama Ketua RT dan Ketua Pasar Besar dan Pasar Blauran telah dilakukan. Semua pedagang menyatakan penolakannya terhadap penutupan Pasar Besar selama 3 hari.
“Rapat penutupan Pasar Besar tidak ada melibatkan pedagang. Kami juga kaget tahunya dari Facebook. Selama pandemi penjualan kami anjlok, apalagi jika sampai ditutup,” katanya saat dibincangi Tabengan, Rabu (10/6).
Disebutkan, ribuan pedagang Pasar Besar menolak karena penutupan dilakukan secara mendadak, tanpa ada sosialisasi terlebih dulu. Semua akan berdampak jika Pasar Besar ditutup, baik dari segi pedagang, konsumen dan buruh angkut harian yang notabene mendapat upah harian.
“Kita sudah koordinasi bersama Ketua Pasar Besar agar bisa menjembatani kepada Wali Kota Palangka Raya. Jika ditutup, maka pedagang rencananya akan demo,” ungkapnya.
Senada, H Marnadin, pedagang sembako menyampaikan jika benar Pasar Besar akan ditutup, maka kerugian besar akan dialaminya. Hal ini disebabkan baru masuknya 8 ton bawang merah.
“Kalau ditutup 3 hari pasti busuk bawang merah. Seharusnya informasi diberikan jauh hari agar pedagang bisa mempersiapkan diri,” katanya. fwa