Tabengan.com – Perlombaan Membangun Desa Pantang Mundur atau Mampendeng Lewu Isen Mulang, yang digagas Polda Kalteng dalam memperingati Hut Bhayangkara ke-74, ternyata menyimpan langkah strategis dalam upaya memutus tiga persoalan besar yang menjadi stigma buruk Kalteng. Ketiganya, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang menyumbang asap di musim kemarau, lahan pertanian yang luas namun semua kebutuhan pokok masih didatangkan dari Jawa, serta Pandemi Covid-19 masih mengkhawatirkan.
“Ketiga persoalan diatas sangat penting diselesaikan di tingkat desa, utamanya desa sangat terbelakang, terbelakang, berkembang dan maju,” ucap Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Pol Hendra Rochmawan, Rabu (10/6).
Lewu Isen Mulang adalah upaya kolaboratif dengan stakeholder berupa gerakan atau aksi nyata di daerah untuk mencegah karhutla, menjadikan desa sebagai lumbung pangan ketahanan pangan dan mencegah penyebaran Covid-19. “Dalam program ini menitikberatkan keterlibatan elemen masyarakat yang aktif baik secara personal ataupun kelompok di desa,” urainya.
Adapun desa yang mengikuti lomba Mampendeng Lewu Isen Mulang harus memenuhi tiga kriteria yang dilombakan. Seperti Lewu milang /pelep apus desa lawan api. Diharapkan desa dalam hal ini seluruh komponen dapat melakukan pencegahan karhutla di daerahnya masing-masing.
Lewu lusuk parei, desa lumbung pangan ketahanan pangan, diharapkan desa yang ada di kalteng dapat mempersiapkan diri sebagai lumbung pangan. Dan Lewu tolak peres corona, desa melawan corona. Program ini diharapkan dapat memutus atau mengurangi mata rantai oenyebaran Covid-19, menumbuhkan kesadaran masyarakat dan membangun semangat bersama agar lebih waspada terhadap penyebaran Covid-19.
“Setiap kabupaten dan kota terdiri dari tiga desa. Nantinya, satu desa pemenang setiap kabupaten akan kembali dilombakan di tingkat provinsi. Waktu pelasanaan lomba tingkat kabupaten pada 15-16 juni 2020, sedangkan lomba tingkat provinsi 28-29 Juni,” terangnya.
Hendra menambahkan, sesuai pesan dari Kapolda Kalteng Irjen Pol Dedi Prasetyo, Hari Bhayangkara ke-74 merupakan momentum yang baik untuk menetapkan program Mampendeng Lewu Isen Mulang yang bertujuan agar masyarakat desa mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan permasalahan yang ada di wilayahnya. fwa