PALANGKA RAYA/tabengan.com – Napas lega dirasakan ribuan pedagang Pasar Besar Kota Palangka Raya. Rencana penutupan pasar guna sterilisasi oleh Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 dibatalkan, setelah Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin melakukan rapat bersama pengurus Pasar Besar, Rabu (10/6) malam.
Hamidan, Ketua Pasar Besar Palangka Raya, mengungkapkan, berdasarkan rapat penutupan Pasar Besar dipastikan tidak akan terjadi. Guna sterilisasi pasar, pedagang dan Pemerintah Kota Palangka Raya akan menggelar gotong royong.
“Gotong royong ini seperti melakukan penyemprotan disinfektan dan pembersihan pasar. Untuk waktu pelaksanaannya masih menunggu keputusan Pemko,” ucapnya melalui sambungan telepon, Kamis (11/6).
Menurutnya, dengan tidak jadinya penutupan, maka pedagang Pasar Besar bisa sedikit lega. Pihaknya kini berupaya memberikan sosialisasi kepada pedagang terkait kabar baik tersebut.
“Awalnya pedagang memang khawatir karena keputusan penutupan Pasar Besar sama sekali tidak melibatkan pengurus pasar,” tuturnya.
Sterilisasi 14 Juni
Dalam pertemuan Rabu malam, Wali Kota Palangka Raya dan pengurus Pasar Besar sepakat melakukan gotong royong antara Pemko dan pedagang untuk membersihkan pasar serta melakukan disinfeksi mulai 14 Juni mendatang.
“Bukan tanggal 12 Juni seperti yang ramai diperbincangkan selama ini, namun tanggal 14 Juni mendatang. Itu hanya miss komunikasi. Untuk lama pelaksanaannya, kita lakukan dulu sampai tuntas. Entah itu cukup hanya 3 hari seperti yang direncanakan, atau kurang atau lebih. Namun kita pastikan kegiatan sterilisasi bersama ini dilaksanakan sampai tuntas,” ujar Fairid saat ditemui awak media, Kamis.
Fairid menjelaskan, selama pelaksanaan kegiatan disinfeksi pasar, aktivitas jual beli di kawasan Pasar Besar memang dihentikan untuk sementara waktu. Namun, tidak ditutup total seperti informasi yang sebelumnya beredar.
“Intinya kita gotong royong antara Pemko dan pedagang, semua pihak juga sepakat untuk itu. Karena memang sudah dipahami bahwa pasar menjadi klaster penyebaran Covid-19, bahkan hari ini juga telah ada penambahan kasus positif. Sehingga diperlukan kerja sama untuk sterilisasi untuk mempercepat penanganannya penyebaran pandemi tersebut,” bebernya.
Menurut Fairid, sampai sekarang tidak ada rencana dari pedagang untuk berdemo atau melakukan aksi protes atas kebijakan bersih-bersih di kawasan pasar.
Dia sendiri mengaku, sebagai salah satu figur kepala daerah yang telah tumbuh maupun mendapatkan dukungan dari warga pasar, tentu tidak akan memutuskan kebijakan yang memberatkan salah satu pihak.
“Kami harap pengertian masyarakat, bahwa kegiatan gotong royong dan sterilisasi ini demi mengembalikan nama baik Pasar Besar dan mengembalikan kepercayaan masyarakat untuk bisa kembali berbelanja di sana. Kuncinya, ya tentu dengan menjamin keamanan dan kebersihan di sana,” harapnya.
Informasi sebelumnya, berdasarkan rilis Dinas Kominfo Kota Palangka Raya, Pasar Besar akan ditutup sementara mulai 12 hingga 14 Juni 2020. Rencana itu berdasarkan hasil rapat evaluasi PSKH yang dilaksanakan beberapa waktu lalu.
“Kemarin kan hasil rapat, tapi memang belum dikoordinaskan bersama pedagang maupun pengurus pasar. Setelah disampaikan ya akhirnya beres dan sepakat dilakukan gotong royong. Jadi mulai dilaksanakan pada 14 Juni nanti,” pungkas Fairid. fwa/rgb