PALANGKA RAYA/tabengan.com – Sebanyak 145 Posko Karhutla disebar ke seluruh Kalimantan Tengah untuk menangani Karhutla pada 2020 ini. Dari posko tersebut telah bergabung diantaranya TNI, Polri, Manggala Agni dan Masyarakat Peduli Api.
Kapolda Kalteng Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, penanganan karhutla tidak bisa hanya dilakukan oleh satu institusi, namun harus bersinergi dengan institusi terkait. Polda Kalteng telah mempersiapkan pemantauan hotspot se-Kalteng melalui teknologi.
Di saat bersamaan, juga diluncurkan mobil pemburu api untuk melakukan pemadaman api secara cepat. Setiap polres jajaran nantinya akan memiliki armada tersebut yang dianggap efektif menuju lokasi karhutla.
“Titik fokus karhutla berada di dua lokasi yang memang rentan terbakar. Seperti Taman Nasional Tanjung Puting dan Taman Nasional Sebangau. Wilayah lain cukup kondusif terkait karhutla,” ucapnya, Selasa (14/7) sore.
Dijelaskan, terkait Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau yang dijadikan program Food Estate Polda Kalteng akan melakukan penebalan pasukan di wilayah tersebut. Di Pulang Pisau akan didirikan satu Satuan Setingkat Kompi (SSK) Samapta, sedangkan Kapuas ditempatkan satu kompi Brimob.
“Di dalamnya juga nanti akan terdiri dari TNI dan instansi lainnya Lanjut Dedi, polres jajaran bersama damang adat telah melakukan pendataan terhadap jumlah peladang dan kelompok tani tradisional.
Khusus peladang berjumlah 8300 orang dan 340 kelompok tani.
“Jika nantinya terjadi karhutla dan saat diassesment bersama damang tidak terdaftar, maka akan dilakukan penegakan hukum,” tegasnya.
Terkait Lewu Isen Mulang Pantang Mundur, pihaknya optimis uji coba desa anti karhutla dan ketahanan pangan nasional bisa menurunkan angka karhutla di Kalimantan Tengah. “Ini adalah pilot project kita semua. Nanti akan dievaluasi apakah efektif atau tidak,” tutupnya. fwa