PALANGKA RAYA/tabengan.com – Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran, menyayangkan terjadinya dugaan pemukukan yang dilakukan oleh oknum warga kepada petuga atau relawan penanganan Covid-19, saat melakukan pemakaman di Km 12, Selasa (21/7), kemarin.
Meski demikian, kejadian itu juga dapat ditindak tegas, agar tidak terjadi lagi dikemudian hari. Dan ia meminta pihak tim medis atau relawan Covid-19, memberikan edukasi yang maksimal kepada warga, sehingga tidak terjadi lagi kejadian yang serupa.
“Selaku Gubernur, saya prihatin dan sedih melihat dan mendengar ada kejadian dugaan pemukukan yang terjadi di areal pemakaman Km 12, terhadap petugas Covid-19. Diduga dari pihak rumah sakit mengarah ke Covid-19, sehingga dilakukan pemakaman. Dan di lokasi pemakaman terjadi keributan, hingga ada oknum warga yang melakukan pemukulan. Saat ini sudah ditangani pihak Kepolisian. Itu harus ditindak tegas untuk efek jera, agar warga juga dapat memahaminya,” kata Sugianto, seperti rilis yang diterima Tabengan, Rabu (22/7), sore.
Meski demikian, tambah Gubernur Kalteng yang juga selaku Ketua Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 di Kalteng, meminta kepada tim medis dan pihak petugas Covid-19, terus memberikan edukasi secara maksimal, memberikan pemahaman agar masyarakat paham dan mengerti.
Gubernur Kalteng menyebut, tidak gampang menjadi relawan Covid-19 serta petugas medis, berjibaku dengan kondisi kesehatan, jauh dari keluarga hingga ada yang secara sukarela bahkan juga meninggal karena Covid-19.
“Beberapa waktu lalu saya di telpon ibu, ada keluarga yang meninggal dan dimakamkan secara protokol Covid-19. Kita hanya bisa berdoa agar amal ibadahnya diterima oleh Tuhan. Ini demi memutus mata rantai penyebaran covid,” katanya.
Ini memang tidak gampang situasi saat ini, lanjut Sugianto, kadang ada juga oknum masyarakat yang kurang menyadari dengan kondisi itu. Untuk itu, kami komitmen, para pengeak hukum juga, untuk menindak tegas warga yang merampas jenazah Covid-19 atau membawa.
“Saya dan kita semua terus melakukan upaya himbauan dan mengajak untuk mengakhiri Covid-19 dengan mengurangi penularan, menjaga jarak, pakai masker, serta cuci tangan yang rutin setelah aktivitas,” ujarnya.
Gubernur Kalteng itu juga menjelaskan, dirinya sudah melakukan rapat koordinasi dengan Kapolda Kalteng, Danrem dan Kabinda, untuk menindak dan proses hukum bagi oknum-oknum masyarakat yang merampas jenazah, melakukan upaya menghalangi, penganiayaan saat pemakaman kasus Covid-19. Ini dilakukan untuk memutus rantai penyebaran dan masyarakat lainnya juga terhindar.
“Proses hukum tetap berlanjut untuk efek jera. Kami bersama Pak Kapolda dan Forkopimda, sudah melakukan rapat, agar kejadian serupa tidak terjadi lagi. Saya mengajak masyarakat Kalteng, jangan sampai terjadi lagi. Kasian semuanya,” ucapnya.
Gubernur Kalteng meminta masyarakat untuk meningkatkan kedisiplinan, agar terhindar dari Covid-19, dengan meningkatkan protokol kesehatan.
“Mari kita tingkatkan kedisiplinan agar terhindar dari Covid-19. Mari kita ahiri, terimakasih kepada warga masyarakat yang terus melakukan protokol kesehatan serta memutus mata rantai sebaran Civid-19. Bagi warga yang belum sadar terhadap protokol kesehatan, yuk kita memulai menggunakan masker, jaga jarak, serta cuci tangan, agar Covid-19 ini segera berahir di Kalteng dan seluruhnya,” lanjutnya.
Sementara itu Kapolda Kalteng Irjen Dedi Prasetyo, mengatakan, pihak kepolisian sudah melakukan penanganan dan proses terhadap terduga pelaku pemukulan dan masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.
“Sudah ditangani dan proses. Setelah ada info kejadian, tim bergerak melakukan penanganan dan sudah diamankan. Saat ini masih dilakukan penyeldikkan lebih lanjut,” kata Kapolda Kalteng.dkw