Mahasiswa UMM Edukasi Terapkan PHBS Pandemi Covid-19 Door to Door

Mahasiswa UMM, melaksanakan pemberian edukasi mengenai Penerapan PHBS selama Pandemi Covid-19 dengan sistem door to door selama 4 minggu di Desa Ramang, Kecamatan Banama Tingang, Pulang Pisau, Kalteng.

PULANG PISAU/tabengan.com – Melalui program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM), empat orang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), yakni Yudistira, Yeni, Danella, dan Anna dari kelompok 76 Periode 3 yang dibimbing oleh Muhammad Kamil, S. IP., MA selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), melaksanakan kegiatan pemberian edukasi mengenai Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) selama Pandemi Covid-19 dengan sistem door to door secara berkala, selama 4 minggu terhitung mulai akhir Juli hingga Agustus 2020 di Desa Ramang, Kecamatan Banama Tingang, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah (Kalteng).

Berdasarkan data gugus Covid-19 Kalteng, diketahui per 28 Juli 2020 tercatat telah ada 1644 kasus positif yang tersebar di kabupaten/kota di Kalteng. Oleh karena itu, perlu adanya edukasi mengenai pentingnya Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat selama Pandemi Covid-19 agar masyarakat lebih sadar, waspada, tanggap, dan peduli terhadap pencegahan dan penyebaran Covid-19.

Pemberian edukasi ini dilakukan dengan cara mendatangi satu rumah dan rumah lainnya dengan poster sebagai media pendukungnya, yang dimana nantinya Tim PMM UMM akan menjelaskan terkait Covid-19 serta penjelasan mengenai penerapan perilaku hidup bersih dan sehat sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19 ini. Tidak hanya itu, Tim PMM UMM juga menyiapkan video untuk memberikan gambaran mengenai bagaimana cara mencuci tangan yang baik dan benar serta memperagakan cara penggunaan hand sanitizer, karena terdapat beberapa masyarakat yang memiliki hand sanitizer namun belum mengerti cara penggunaannya.

Kegiatan ini diapresiasi baik oleh Para Perangkat Desa Ramang dan masyarakat Desa Ramang itu sendiri, karena mereka juga menyimpan kekhawatiran mengenai bahaya dari virus ini, terlebih masyarakat disana juga masih sering keluar desa seperti untuk bekerja, dan masyarakat disanapun belum terlalu memahami bahaya dari virus ini. Hal ini didukung dengan masih kurangnya kesadaran untuk terus mengenakan masker jika keluar rumah dan masih berkerumun atau tidak menjaga jarak dengan masyarakat lainnya.

“Kami berterima kasih atas kedatangan mas dan mba-mba ini karena kami merasa bahwa di desa kami masih ada kurangnya kesadaran akan bahaya Covid-19 tersebut, pemberian edukasi seperti ini lah yang hendaknya dilakukan agar masyarakat disini mampu menyadari akan bahaya virus ini yang dimana namanya virus itu merupakan suatu hal yang menakutkan,” ucap salah satu masyarakat Desa Ramang saat Tim PMM UMM memberikan edukasi dengan sistem door to door tersebut. ist/bb