SAMPIT/TABENGAN.COM – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) H Supian Hadi mengaku tidak menghadiri undangan fit and proper test yang dilaksanakan oleh DPP PDIP, Senin (17/8/2020). Ia berasalan karena kegiatan fit and proper test yang dijadwalkan bertepatan dengan jadwal HUT Ke-75 RI di Kotim.
“Sebenarnya dari 11 orang yang dipanggil satu di antaranya ada nama saya. Namun, karena saya hari ini saya harus memimpin upacara HUT RI untuk terakhir kali sebelum masa jabatan saya habis, saya urungkan berangkat ke Jakarta,” ujarnya di hadapan seluruh peserta upacara HUT RI di Stadion 29 November Sampit.
Menurutnya, menghadiri kegiatan upacara HUT RI lebih penting sebagai rasa cinta dan nasionalis terhadap negara. Ia pun mau tidak mau harus mengesampingkan urusan kepartaian yang berkaitan dengan pencalonan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng.
“Untuk urusan ini (pencalonan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng) saya serahkan semuanya kepada DPP. Kalau memang ada jalannya tentu tidak ada yang bisa menghalang, begitu pula sebaliknya,” tuturnya.
Sebagai mana diketahui ada 11 nama yang dipanggil untuk mengikuti rangkaian tes yang dilaksanakan di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta Pusat, Senin pukul 16.00 WIB sampai selesai. Rangkaian tes ini berkaitan dengan pencalonan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng. Sebanyak 11 nama yang dipanggil yakni Sigit K Yunianto (Sekretaris DPD PDI P Kalteng), Willy M Yoseph (Anggota DPR RI 2019-2024), Asdy Narang mantan anggota DPR RI.
Kemudian, lanjut Sigit, Leonard Samuel Ampung (Kadis Perkimtan Provinsi Kalteng), Supian Hadi (Bupati Kotim), Rahmadi G Lentam (Praktisi Hukum dan Advokat), Kepas Rangkai (Akademisi dan pengusaha), Sipet Hermanto (mantan Kadishut Provinsi Kalteng). Ujang Iskandar (mantan Bupati Kobar), Gunawan Angkat (mantan Birokrat) dan Perdie Yoseph (Bupati Murung Raya). c-may