Kalteng Miliki Instalasi Kesehatan Produksi RSDS

PERESMIAN – Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran meresmikan Gedung Instalasi Kesehatan Reproduksi Lt. 5, Gedung Laboratorium Mikrobiologi Klinik serta Peletakan Batu Pertama Gedung Instalasi Hemodialisa di RSUD dr. Doris Sylvanus, Palangka Raya, Selasa (15/9). TABENGAN/YULIANUS

PALANGKA RAYA/tabengan.com – Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) secara resmi memiliki Gedung Instalasi Kesehatan Reproduksi (IKR) di Rumah Sakit Doris Silvanus (RSDS). Hal ini ditandakan dengan diresmikannya bangunan IKR oleh Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran, Selasa (15/9).

Selain itu dirinya secara langsung, juga meresmikan pembangunan Gedung Instalasi Hemodialisis dan Pelayanan Extracorporal Shock Wave Lithotrypsi (ESWL), di kawasan tersebut. Terkait itu dirinya mengaku apresiasi dan bangga dengan adanya gedung instalasi yang cukup lengkap tersebut.

Apalagi sarana prasarana ini kedepan, diharapkan mampu memberikan pelayanan yang maksimal bagi masyarakat di wilayah tersebut. “Kita berharap gedung instalasi ini kedepan bermanfaat bagi masyarakat banyak dan mampu memberikan pelayanan yang terbaik,” ujarnya disela-sela kegiatan tersebut.

Terkait itu Gubernur Kalteng juga berharap, tidak hanya soal pelayanan saja yang dimaksimalkan. Namun juga optimalisasi lingkungan secara fisik dan kebersihan, yang memberikan sugesti positif bagi para pasien. Dirinya mencontohkan seperti selokan, drainase, soal lingkungan yang hijau, kenyamanan ruangan baik untuk pasien maupun perawat dan dokter.

Orang nomor satu di Kalteng itu menambahkan, saat ini pihaknya juga sudah merencanakan pembangunan RS Type A, yang nantinya bakal menjadi fasilitas kesehatan terbesar di Kalimantan. “Kita sudah siapkan lahan sebesar 200 hingga 500 hektar untuk RS rujukan Type A, dimana hal ini menandakan keseriusan kita untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” jelasnya.

Yang utamanya, Sugianto mengakui tidak ingin setengah-setengah membangun fasilitas yang biasa-biasa saja, khususnya menyangkut medis. Diharapkan kedepan, berbagai kelengkapan seperti perumahan direktur hingga rumah susun perawat juga tersedia. Lalu ruangan tunggu pasien pun  juga wajib maksimal, yang tidak ada lagi suasana antri menumpuk hanya dilengkapi kipas angin biasa saja.

“Kita ingin semuanya harus nyaman, lingkungannya juga. Harus hijau rumah sakit yang pintar dan cerdas serta dokter hingga perawat juga mesti sehat,” pungkasnya. drn