Kampanye Hitam Pilgub Disebar, Ketua DPD PPKHI Kalteng Gusar

Antonius (posisi duduk) bersama sejumlah pengurus DPD PPKHI Kalteng. ISTIMEWA

PALANGKA RAYA/tabengan.com- Menjelang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Kalteng tahun 2020, mulai muncul sejumlah oknum yang mengungkit masa lalu kandidat tertentu. Salah satunya, berita lama terkait gugatan perdata di pengadilan terhadap salah satu kandidat calon gubernur yang berimbas pada praktisi hukum yang saat itu bersidang.

“Ini termasuk kampanye hitam. Kami akan ambil langkah hukum!” tegas Antonius Kristiano, Ketua DPD Perkumpulan Pengacara dan Konsultan Hukum Indonesia (PPKHI) Kalimantan Tengah, Senin (28/9/2020).

Berita tahun 2018 silam terkait putusan kasasi Mahkamah Agung yang juga menyertakan foto penggugat termasuk Antonius yang saat itu sebagai kuasa hukum mendadak muncul dan tersebar melalui media sosial. Akibatnya, Antonius merasa diikutsertakan kembali dalam konflik lampau yang telah usai.

Berita lama tersebut dapat memunculkan kesan bahwa dirinya maupun PPKHI mendukung atau menentang kandidat tertentu.

“Saya maupun DPD PPKHI Kalteng masih netral. Saya secara pribadi merasa dirugikan dengan diviralkannya berita lama itu,” kata Antonius.

Pihaknya merasa dirugikan karena pihak yang memuat berita lama tersebut memposting tanpa ada konfirmasi kepada para pihak. Apalagi kondisi dan situasi saat persidangan beberapa tahun lalu berbeda dengan saat ini.

“Kenapa ditayangkan saat pesta demokrasi? Ada pihak yang berkepentingan bermain di situ,” yakin Antonius.

Dia memandang berita itu ditayangkan ulang dan disebarluaskan karena itu akan merugikan salah satu kandidat calon gubernur.

Kini, Antonius dan firma hukumnya tengah mempersiapkan langkah hukum terhadap pihak yang menyebarkan berita lama tersebut.

“Kami akan ajukan Perbuatan Melawan Hukum karena pemberitaan ini tidak kami ketahui dan tanpa konfirmasi. Kemungkinan pidana masih kami pelajari,” ujar Antonius.

Dengan sikap tegasnya, dia berharap menjadi peringatan bagi pihak lain yang hendak menggunakan keterkaitan penegak hukum untuk mendiskreditkan salah satu kandidat yang mengikuti kontestasi Pilgub Kalteng tahun 2020 tersebut.

“Berpolitiklah secara elok, bukan saling menjatuhkan satu dengan lainnya dengan cara yang tidak sehat dan tidak arif,” pesan Antonius mengakhiri percakapan. dre