Sejak 2016, Pembinaan dan Kebutuhan IKM di Kalteng Terpenuhi

TERPENUHI  - H Sugianto Sabran ketika belum menjalani cuti pilkada, melihat hasil kerajinan IKM.ISTIMEWA

PALANGKA RAYA/tabengan.com- Di masa-masa pemerintahan era Kalteng Berkah, Pemprov Kalteng tidak hanya fokus pada pelaksanaan program pembangunan di bidang-bidang seperti kesehatan, pendidikan maupun infrastruktur. Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dalam optimalisasi dan pembangunan lini ekonomi, juga jadi perhatian utama.

Hal itu menyangkut pembinaan dan dipenuhinya kebutuhan Industri Kecil Menengah (IKM) di kabupaten/kota se-Kalteng.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kalteng Aster Bonawaty mengatakan, pihaknya melaksanakan pembinaan dan menindaklanjuti berbagai pelatihan hingga pendampingan. Selain itu, ada juga pemberian bantuan dan hibah yang disesuaikan dengan kebutuhan IKM.

“Bantuan Pemprov di masa kepemimpinan Sugianto-Habib Ismail seperti bantuan sertifikasi produk yaitu halal, Hak Kekayaan Intelektual (HKI), Tanda Daftar Industri dan Izin Usaha Industri (IUI),” ujarnya ketika ditemui di ruang kerjanya, Selasa (20/10).

Disebutkan Aster, ada juga bantuan peralatan air minum isi ulang, fasilitas pandai besi, mesin penggiling daging, mesin jahit, peralatan untuk pembuatan kue kering, mesin kemasan sachet, mesin peracik obat tradisional, penghalus batu dan pengolah alat musik tradisional. Intinya, jumlah bantuan yang diberikan mencapai ratusan unit kepada kelompok IKM di Kalteng.

Dia menjelaskan, yang paling banyak seperti adanya bantuan kemasan produk, jumlahnya terus mengalami peningkatan signifikan setiap tahun.

“Sasaran kelompok IKM di 2016 lalu hanya ada 14 unit, hingga di 2019 akhirnya mencapai 16 ribu unit, dengan total 17.014 unit,” jelasnya.

Wanita murah senyum itu menambahkan, digelar juga peningkatan kualias sumber daya IKM melalui berbagai pelatihan yang sudah dilaksanakan. Misalnya, pelatihan barang dari kayu, furniture, pengolahan pangan, sandang, aneka kerajinan, pengolahan logam, mesin dan elektronik serta pelatihan e-smart yang memanfaatkan platform digital, melalui kerja sama dengan start up Indonesia.

Aster menjelaskan, penyediaan sarana promosi produk IKM juga ditindaklanjuti melalui pameran ataupun expo yang dilaksanakan setiap tahunnya. Bahkan, pihaknya aktif mengikuti berbagai pameran skala nasional, dengan membawa produk serta IKM potensial dari Kalteng.

“Pemprov juga membantu memasarkan produk IKM, baik secara online maupun langsung yang kini bisa dilihat di Galeri Dekranasda atau Central Borneo Souvenir yang ada di Jalan Imam Bonjol Palangka Raya,” pungkasnya. drn