PALANGKA RAYA/tabengan.com- UPT Museum Balanga sekarang ini masuk dalam kondisi yang bertahap menerima kunjungan. Padahal, sebelum pandemi Corona atau Covid-19 tingkat kunjungan ke Museum Balanga Kalteng cukup tinggi, baik dari masyarakat umum, wisatawan lokal dan mancanegara, aparatur pemerintah, sampai pada pelajar.
Pandemi Covid-19 yang terjadi, membuat aktivitas kunjungan ke Museum Balanga sedikit berkurang dan mengedepankan protokol kesehatan. Meski demikian, tidak menutup diri dalam melakukan berbagai sosialisasi kepada masyarakat umum dan pelajar, salah satunya mengadakan kegiatan berupa Penulisan Naskah Kajian Koleksi.
Staf Ahli Gubernur Bidang Hukum dan Politik Endang Kusriatun mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan adalah wujud sekilas memahami berbagai hal yang ada di Museum Balanga. Baik Museum Balanga itu sendiri, koleksi yang dimiliki museum, maupun hal yang lainnya. Koleksi yang dimiliki museum memberikan informasi asal usul dan kearifan lokal masyarakat Dayak terhadap benda atau koleksi.
“Harapan bersama, Museum Balanga yang dimiliki Kalteng ini dapat menjadi tempat edukasi, inovasi, kreasi, dan imajinasi dalam menyediakan pembelajaran untuk seluruh pelajar. Hadirnya Museum Balanga dapat menumbuhkembangkan rasa cinta terhadap nilai-nilai sejarah dan budaya daerah maupun bangsa, yang tergambar dalam benda-benda sejarah yang terpampang di Museum Balanga,” kata Endang, saat membuka kegiatan Penulisan Naskah Kajian Koleksi, Senin (19/10), di Palangka Raya.
Mencintai museum, lanjut Endang, mencerminkan kepribadian bangsa sebagai bentuk ketahanan nasional, dan menunjukkan akan wawasan nusantara yang kita miliki sebagai masyarakat yang cinta sejarah, budaya, serta menjunjung tinggi ahrkat martabat sebagai warga negara Indonesia yang berlandaskan Bhineka Tunggal Ika.
Terakhir, ungkap Endang, kegiatan yang dilaksanakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalteng melalui UPT Museum Balanga Kalteng ini, menunjang pengembangan pelestarian cagar budaya Kalteng, khususnya secara nasional, mengingat upaya-upaya pengembangan kepariwisataan dan seni budaya tidak semata menjadi tanggung jawab pemerintah tapi seluruh lapisan masyarakat. ded