ANTISIPASI COVID-19 – UPR Lockdown Terbatas

Rektor UPR Dr Andrie Elia Embang MSi

PALANGKA RAYA/tabengan.com- Universitas Palangka Raya (UPR) memberlakukan penutupan sementara (lockdown) terbatas di lingkungan kampus dari seluruh aktivitas, baik perkantoran maupun perkuliahan, terhitung sejak Sabtu (24/10) hingga Sabtu (7/11) mendatang.

Rektor UPR Dr Andrie Elia Embang MSi kepada Tabengan, Senin (26/10), mengatakan, lockdown terbatas itu diberlakukan dalam rangka menyikapi kondisi ada beberapa civitas akademika UPR yang dinyatakan positif Covid-19.

“Selama masa lockdown ini, diharapkan seluruh pimpinan di Rektorat UPR dapat memastikan semua aktivitas kegiatan pekerjaan mereka tetap berjalan dengan baik yang dilaksanakan secara Work From Home (WFH),” tegas Andrie.

Dia mengimbau agar semua pelayanan dapat dilakukan secara online dan diharapkan selama masa lockdown berlangsung, tidak ada dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa yang datang ke kampus. Kegiatan perkuliahan, bimbingan skripsi, tesis, disertasi dan aktivitas akademik lainnya dapat terlaksana secara online melalui media zoom atau sejenisnya.

“Meskipun WFH, semua dosen dan tenaga kependidikan saya minta tetap mengisi kehadiran dan pelaporan pelaksanaan tugas mereka. Pengisian kehadiran dilakukan pada platform yang telah disediakan dalam aplikasi. Sedangkan bagi dosen dan tenaga kependidikan yang merasa ada keluhan dan gejala kesehatan yang berkaitan dengan Covid-19, disarankan segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan yang ada,” kata Ketua Harian Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng ini.

Lockdown terbatas ini tertuang dalam Surat Edaran Rektor UPR Nomor 4587/UN24/TU/2020 tentang Penutupan Sementara (Lockdown) Lingkup Terbatas Kampus UPR Dalam Rangka Kewaspadaan Pandemi Covid-19, yang ditandatangani Rektor UPR Andrie Elia tertanggal 24 Oktober 2020.

Dalam SE Rektor tersebut, dijelaskan bahwa lingkup penutupan diutamakan pada Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) dan unit terkecil yang civitas akademikanya terdapat riwayat kontak erat. Sedangkan unit lainnya seperti Rektorat, Fakultas dan UPT, agar mengupayakan secara maksimal pendekatan secara daring (dalam jaringan), kecuali untuk hal yang mengharuskan secara luring (luar jaringan).

Informasi tambahan, semua unsur pimpinan di Rektorat UPR telah melaksanakan tes swab pada Minggu (25/10) pukul 15.00 WIB di halaman Ruang I.2 FEB UPR. Swab ini juga diikuti oleh sekitar 60 orang unsur pimpinan, dosen, karyawan dan mahasiswa FEB UPR. Berdasarkan hasil tes swab PCR tersebut, diketahui bahwa Rektor UPR dinyatakan negatif Covid-19. bob