PANGKALAN BUN/TABENGAN.COM – 10 orang penambang asal Jawa Barat hilang tertimbun tanah dan batu. Peristiwa ini terjadi karena tanah di tambang kawasan Sungai Seribu RT 06 Keluarahan Pangkut, Kecamatan Arut Utara, Kotawaringin Barat, tiba-tiba longsor, Rabu (18/11/2020).
Informasi yang dihimpun Tabengan menyebutkan, kejadian longsornya di lokasi pertambangan terjadi sekitar pukul 20.00 WIB, dimana saat itu di lokasi kejadian sedang diguyur hujan lebat. Informasi dari pihak kepolisian, diduga peristiwa tersebut disebabkan air meluap dalam lubang, dikarenakan para pekerja melubang tanah terlalu dalam hingga tembus dengan lobang lainnya sudah lama tidak kerjakan, dan pada saat itulah air dari lobang yang lain tersebut masuk ke lobang tempat korban bekerja. Diperkirakan korban berjumlah 10 orang, dan sampai sekarang masih dalam proses pencarian oleh Koramil dan pihak Polsek Pangkut.
Terpisah, M Atan Lurah Pangkut ketika dikonfirmasi membenarkan, terjadi tanah longsor di areal pertambangan Sungai Seribu, Kamis (19/11/2020).
“Pada hari Rabu memang terjadi hujan yang cukup deras, pada saat itu tanah di areal pertambangan milik Riky tiba-tiba longsor, kebetulan pada saat terjadi longsor ada beberapa orang sedang bekerja di lokasi tersebut, dan menimbun para pekerja tersebut,” kata Lurah Pangkut M Atan.
Atan menambahkan, akibat longsor mengakibatkan membentuk lubang besar dengan kedalaman 60 meter. Untuk jumlah berapa pekerja yang menjadi korban Atan belum bisa memastikannya. “Sekitar 8 sampai dengan 10 orang pekerja,” kata Atan.
Sementara itu, Camat Arut Utara M Iksan mengatakan, dari keterangan satu penambang yang selamat, mereka penambang dengan cara menggali yang saat kejadian dengan kedalaman sudah 65 meter. Jumlah penambang rakyat ini terdiri dari 12 orang.
“Saat itu 10 orang penambang turun untuk menggali, kemudian beberapa kemudian 2 penambang juga masuk kedalam lubang. Namun saat itu tiba-tiba terjadi longsor tanah dan keduanya bergegas naik ke atas menyelamatkan diri, dan 10 orang masih berada di bawah dengan kedalaman sekitar 60-an meter,” kata Camat.
Saat ini, lanjut Camat, tengah dilakukan evakuasi penyelamatan yang dilakukan oleh pihak kepolisian dan koramil dibantu seluruh kawan-kawan penambang, dengan cara menguras lubang tambang dengan menggunakan mesin penyedot air sebanyak 4 unit.
“Kita sudah berkordinasi dengan Kepada BPBD Kobar, dan malam ini diperkirakan bantuan akan datang guna evakuasi semua korban,” kata Camat Arut Utara M Iksan. c-uli