Ulasan  

LAPAK PASAR PELITA HULU GRATIS- Pedagang Ucapkan Terima Kasih ke Pemkab

BERJUALAN – Pedagang sayur sedang menjajakan barang dagangannya di Pasar Pelita Hulu, Minggu (17/1/2021) TABENGAN/JOKO SANTOSO

PURUK CAHU/TABENGAN.COM – Para pedagang yang menghuni Pasar Pelita Hulu mengaku puas atas lapak yang mereka tempati untuk berjualan digratiskan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Murung Raya (Mura).

Amah, pedagang Pasar Pelita Hulu menyatakan berterima kasih kepada Pemkab Mura melalui Dinas Perindustrian, perdagangan, Koperasi dan UMKM (Peridagkop) yang telah memfasilitasi mereka untuk berjualan di bangunan semegah itu.

Amah juga mengharapkan kedepannya lapak tempat mereka menggelar dagangannya selalu  tidak dipungut biaya. Hal ini dimaksudkannya selain mampu memancing sebagian para pedagang yang ada di Pasar Pelita Hilir mau pindah, dirinya juga menyebutkan dengan digratiskannya lapak membantu perekonomian pedangang di tengah dampak pandemi Covid-19.

“Pastinya kami berterima kasih telah difasilitasi untuk berjualan di Pasar Pelita Hulu yang menurut kami lebih baik kondisinya dari tempat kami berdagang sebelumnya. Memang hingga sekarang masih geratis tidak dipungut biaya apapun, belum tahu kedepannya bagaimana apa terus gratis atau tidak,” kata Amah, Sabtu (16/1/2021).

Lebih lanjut Amah juga menyebutkan kondisi lapak pasar masih terlihat longgar, sehingga dimungkinkan untuk diisi pedagang lainnya. Selain itu dengan masih produktifnya Pasar Pelita Hilir sangat mempengaruhi daya beli warga  karena faktor kepadatan penduduk diakuinya lebih padat di lokasi pasar lama.

Sementara itu secara terpisah, Kepala Disperindagkop dan UKM Mura, Nyarutono Tunjan dikonfirmasi menyebutkan bahwa lapak Pasar Pelita Hulu memang geratis dipinjamkan kepada pedagang yang sudah terdata.

“Mereka yang mengisi lapak di Pasar Pelita Hulu atau Pasar Bahitom rata-rata sudah terdata. Mereka juga saat ini kami pinjamkan secara gratis untuk mengisi lapak. Harapan saya pedagang yang ada di Pasar Pelita Hilir juga bisa mengisi lapak di Pasar Bahitom untuk mengurai kepadatan di pasar yang lama,” tutup Nyarutono. c-sjs