7 Rumah di Terjang Gelombang Pasang

MENINJAU - Wakil Bupati Kobar Ahmadi Riansyah saat meninjau kondisi perumahan warga yang terdampak abrasi pantai di desa Keraya Kecamatan Kumai. TABENGAN/YULIANTINI

***Wabup Tinjau Abrasi Pantai di Keraya

PANGKALAN BUN/TABENGAN.COM – Wakil Bupati Kabupaten Kotawaringin Barat Ahmadi Riansyah meninjau pemukiman warga desa Keraya Kecamatan Kumai yang di terjang gelombang pasang, sedikitnya 7 rumah terdampak abrasi pantai yang terjadi pada Kamis (28/1/2021) malam.

Kunjungan Wakil Bupati Kobar didampingi Kabid Sumber Daya air Dinas PUPR Kobar A. Retno dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kobar, Jumat (29/1). Untuk penanganan abrasi pantai di Desa Keraya, pemerintah daerah akan membuat tanggul sementara dari pasir.

“Abrasi pantai ini sudah yang kesekian kalinya terjadi di Desa Keraya ini, penanganan jangka panjang kami akan melakukan relokasi pemukiman warga ketempat yang lebih aman, tetapi untuk penanganan sementara ini, kami akan menbuat tanggul dari pasir yang di masukan dalam karung, ini darurat karena ada kemungkinan gelombang pasang akan terjadi,” kata Wakil Bupati Kobar Ahmadi Riansyah.

Menurut Ahmadi Riansyah, bibir pantai yang terdampak abrasi di desa Keraya sepanjang 720 meter, untuk membangun tanggul pemecah ombak membutuhkan dana sebesar Rp27 miliar.  Mengingat saat ini anggaran pemerintah daerah masih terfokus pada penanganan kasus Covid-19, maka pemerintah daerah akan melakukan penanganan sementara waktu.

“Sekarang kamu fokus pada pembuatan tanggul darurat, nanti dari Dinas PUPR dan BPBD Kobar akan tangani langsung, dan saya secara pribadi menyumbang pasir sebanyak 20 dump truk, tadi kata kepala desa membutuhkan pasir sekitar 60 dump truk,” ujar Wakil Bupati.

Pembuatan tanggul sementara itu, lanjut Ahmadi Riansyah, hanya untuk wilayah yang ada pemukiman warga atau sepanjang 150 meter. Selain untuk mengamankan pemukiman warga, juga agar akses jalan tidak putus karena terjangan gelombang pasang.

“Akses jalan ini menghubungkan dua desa, yakni desa Sebuai Barat dan Sebuai Timur, jika akses jalan ini tergerus oleh gelombang pasang, maka kita akan kesulitan menempuh akses ke dua desa tersebut, untuk itu saya minta BPBD dan Dinas PUPR Kobar segera kerjakan tanggul darurat hari ini juga, kita libatkan warga setempat untuk gotong royong,” ujar Ahmadi Riansyah.

Sementara Kepala Desa Keraya Suharmalik mengatakan, untuk mengatasi abrasi pantai pihak desa telah banyak mengeluarkan dari anggaran desa, bahkan minimnya anggaran, sampai honor untuk Ketua RT, Kaur dan Hansip di potong, semuanya digunakan untuk penanganan abrasi pantai ini.

“Kami sudah tidak bisa berbuat apa apa lagi, anggaran desa sangat terbatas, sementara warga melimpahkan masalah ini kepada kami. Untuk itu kami pun mendesak agar pemerintah segera turun tangan, untuk masalah relokasi, warga tidak keberatan, ada sekitar 100 kepala keluarga, dan untuk lahan sudah kami siapkan di lokasi yang lebih tinggi,” ujar Suharmalik. c-uli