**Para Petinggi Partai Rebutan Lamar H. Idham, Usai Pisah dari PKB
PULANG PISAU/TABENGAN.COM – Para petinggi Partai di Kalimantan Tengah (Kalteng) dikabarkan tengah rebutan untuk mempersunting H. Idham, dimana tokoh besar dari Bumi Handep Hapakat julukan Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis) ini memiliki potensi besar untuk meningkatkan elektabilitas partai di daerah setempat.
Kepada Tabengan secara ekslusif, H. Idham, pada Selasa (16/3/2021) membenarkan, dimana usai dirinya menyatakan mundur dari Partai yang ia besarkan selama 20 tahun itu, kini ramai-ramai para petinggi partai menawarkan partainya agar H. Idham dapat bergabung, baik itu di tingkat provinsi maupun sebagai ketua di kabupaten.
“Ada 4 parpol yang sudah menawarkan saya untuk bergabung, tetapi sekarang ini saya belum bisa menjawab mau bergabung ke partai mana, dan untuk sementara saya mau tenang dulu,” beber H. Idham.
Dikatakan H. Idham, pasca pembacaan Surat keputusan DPP terkait hasil Musyawarah Cabang (Muscab) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 13 kabupaten dan 1 kota di Kalteng, yang digelar secara serentak, Minggu (14/3). Ia selaku Ketua Umum demisioner DPC Pulpis dan seluruh 7 PAC mengaku kecewa dan tidak menerima hasil dimaksud yang dianggap tidak sah, dan mengundurkan diri dari partai dimaksud.
“Intinya, saya merasa prihatin, dimana seluruh PAC yang mendukung saya sepenuhnya, tetapi dukungan itu berubah dan lain oleh kehendak mereka. Artinya, saya yang didukung 7 PAC, tapi tidak disebutkan nama saya, selanjutnya seluruh PAC yang mendukung saya melepas baju. Artinya, saya sebagai Ketua DPC merasa terpanggil dan harus mengundurkan diri, karena mereka sudah mendukung dan berkorban untuk saya, masa saya tidak berkorban,” bebernya menjelaskan.
Dengan kondisi tersebut, lanjut H. Idham, dengan sepenuh hati dan apapun yang terjadi, pengunduran diri dan keluar dari PKB sudah menjadi keputusan bulat dirinya.
“Saya sudah menyatakan mundur, dan tidak ada langkah untuk memperjuangkan atau langkah lainnya. Ini sudah menjadi keputusan saya, dan sepenuhnya untuk PAC yang mendukung saya penuh. Dan yang jelas kami menganggap itu sudah tidak demokratis lagi,” ungkapnya.
Menyikapi tudingan bahwa DPC PKB Pulpis tidak memiliki kantor, ia menampik, menurutnya salah besar, sebab menurutnya DPC PKB Pulpis memiliki kantor DPC terbesar di Pulpis.
“Kantor PKB itu sudah ada, masa saya selaku ketua partai, yang satu-satunya mempunyai kantor DPC yang besar di Pulpis ini, bahkan sudah 15 tahun kantor disini, masa harus bangun kantor DPC lagi, dan bahkan kursi pun juga sudah ada, itukan tudingan yang sengaja dicari-cari saja,” tampiknya.
Termasuk loyalitas kepada partai, dan meningkatkan jumlah kursi, dan lainnya, ia menampik, sebab hal itu hanya disengaja untuk menjatuhkan dirinya.
“Darimana saya tidak loyalitas kepada partai, saya rasa semua sudah saya jalankan, dan bahkan cukup banyak program saya untuk membesarkan partai ini, dan jika disebut saya tidak loyal, dari segi mananya,” tegas H. Idham mempertanyakan.
Idham juga membeberkan kekecewaannya, dimana sebanyak 5 kali Ketua DPW PKB Kalteng pernah memanggil dirinya di rumah jabatan sebelum Muscab, dan bahkan meminta dia untuk tetap menjadi Ketua DPC, ternyata janji tersebut diingkari.
“Ketua DPW yang meminta saya untuk tetap sebagai ketua DPC, dan semestinya dia mengerti perasaan saya, dan dia yang menjanjikan untuk mengupayakan saya tetap sebagai Ketua DPC. Tapi itu tidak secara aturan dari keinginan ketua DPW, dan ini juga, secara aturan saya di dukung penuh 7 PAC, ternyata mekanismenya saya dikeluarkan, dan ini yang membuat saya kecewa, dan sesuai tahapan, aturan itu sudah saya turuti, tetapi nyatanya putusan dari DPP, meskipun itu bukan ketetapan, tetapi namanya sudah disebutkan di dalam Rapat Muscab secara terbuka dan disaksikan orang banyak,” tegas menyatakan sangat kecewa.
Jika sebelumnya, Ketua DPW itu memanggil dirinya berdasarkan hasil monitoring, dari DPP bahwa perlu adanya penyegaran atau peremajaan kembali diseluruh DPC khususnya di Kabupaten Pulpis, maka ia secara pribadi akan legowo. Tetapi menurutnya, ini Ketua DPW sendiri yang mendorong serta menjanjikan dirinya tetap sebagai Ketua DPC.
“Tapi nyatanya, setelah memanggil saya, dia juga memanggil kembali atas nama Sentot, dan nyatanya Sentot yang duduk, disitulah kekecewaan saya,” tegas H. Idham.
Ditanya, setelah ini apakah tetap di dunia politik? Ia menegaskan, dirinya tetap di dunia politik dan terkait beberapa bujukan dari para petinggi partai lain yang akan mempersunting dirinya. Pastinya, kata H. Idhan, akan ada pilihan untuk salah satu partai dimaksud.
“Untuk sekarang ini saya istirahat dulu menenangkan diri dulu, melihat situasi dan kondisi perpolitikan, dan yang jelas saya sudah menyatakan mundur, dan pantang kembali ke PKB, apalagi, semua pendukung saya menyatakan siap bergabung, kemanapun saya berada,” pungkasnya. c-mye